Part 39. Kejutan

87 34 86
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

Bugh!

Tubuh Ali terhempas ke samping ketika mendapat pukulan di wajahnya dari Reza. Kalau kalian pikir Reza yang terkena pukulan, kalian salah. Nyatanya, Ali lah yang mendapat pukulan dari Reza.

Cia yang melihatnya langsung menutup mulutnya syok, lalu berlari menghampiri Ali.

"Ali? Ali?" Cia menepuk-nepuk pipi Ali saat Ali tak sadarkan diri. "Yaelah masa dipukul gitu aja langsung pingsan sih. Ali woy bangun!" Cia terus menepuk-nepuk pipi Ali. Kali ini lebih keras. Dasar! Adik sama kakak sama saja. Tega sekali.

"Rez gimana nih?" Cia menoleh pada Reza yang memasang wajah tak bersalah sama sekali setelah memukul Ali.

Reza terlihat sedang berpikir. "Kasih napas buatan aja." Mendengar saran dari Reza membuat Cia membulatkan matanya tak santai. Apa katanya. Kasih napas buatan? Yang benar saja.

Tanpa Cia sadari, sudut bibir Ali terangkat ke atas. Ternyata Ali hanya pura-pura pingsan.

"Serius nih kasih napas buatan?" tanya Cia kurang yakin. "Kamu aja deh Rez." Ia masih ragu untuk melakukannya.

"Moh," pungkas Reza menggeleng tidak mau. Cia kembali menunduk dan dengan ragu-ragu wajahnya bergerak mendekati wajah Ali.

Sedikit lagi.

Sedikit lagi dan ...

"REZA! ADA TEMEN KAMU TUH!"

Sontak Cia langsung menjauhkan wajahnya dan langsung berdiri ketika mendengar suara teriakan Dita yang mendekati ruangan yang sedang mereka tempati.

Begitupun dengan Ali. Sebelum terjadi kesalahpahaman, Ali langsung menyudahi kegiatan sandiwaranya dengan berpura-pura pingsan.

Tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan Dita yang berdiri di ambang pintu. "Ada temen kamu tuh, Rez," ucapnya. Reza segera melepaskan seluruh peralatan yang menempel di badannya. Lantas pergi untuk menemui teman-temannya.

Sebelum benar-benar keluar, Reza kembali berbalik dan berkata pada Ali, "Maaf ya, Bang."

Setelah Reza keluar, Dita beralih pada Ali dan Cia yang malah terdiam di tempatnya. "Kalian ngapain masih di sana? Gak mau keluar?" Pertanyaan Dita sontak membuat keduanya sama-sama menoleh.

"Ahh iya Mah, nanti kita nyusul."

"Ya udah Mamah tinggal ya. Nanti jangan lupa, pintunya dikunci lagi." Cia mengangguk mengiyakan. Setelah Dita pergi, Cia langsung menoleh pada Ali dengan memicingkan matanya.

"Jadi lo cuma pura-pura pingsan?" Cia mengacungkan jarinya curiga.

"Enggak kok," balas Ali mengelak dengan cepat.

"Jangan bohong! Lo pasti pura-pura pingsan biar dikasih napas buatan kan? Dasar! Mengambil kesempatan dalam kesempitan!" Cia langsung memukul dan mencubiti badan Ali.

"Dasar mesum!" tukasnya lagi tak berhenti menyerang Ali. Ali berusaha melindungi badannya dari serangan Cia dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Eh lo kali yang mesum. Kan lo sendiri tadi yang mau ngasih napas buatan ke gue."

"Dih enggak! Gue cuma nurutin saran dari Reza aja tadi!"

ALICIA✔Where stories live. Discover now