Part 9. Malam minggu

221 141 16
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading.....

°°°°°

Malam ini adalah malam Minggu. Malam keramat bagi kaum jomblo.  Namun berbeda dengan gadis yang satu ini. Cia mengartikan kalau malam Minggu adalah malam yang bebas. Kenapa bebas? Karena malam ini dia bisa bergadang sampai larut malam untuk maraton membaca Wattpad. Dan besoknya dia gunakan untuk tidur sepuasnya.

Jika di malam ini semua orang banyak yang memilih untuk keluar rumah, namun berbeda dengan Cia, dia lebih memilih diam di rumah bersama keluarga daripada harus keluar bermalam mingguan. Seperti saat ini, dia sedang menonton tv bersama Reza, dengan beberapa camilan di tangannya. Cia yang duduk di atas sofa sedangkan Reza duduk di bawah yang sudah digelar karpet berbulu.

Tapi sepertinya hanya Reza saja yang menonton tv, sedangkan Cia, dia tidak terlalu antusias untuk menonton filmnya. Bagaimana tidak, sekarang saja yang mereka tonton adalah film kesukaan Reza, kartun apa tuh yang bus bisa ngomong. Yang warna biru.

Hai tayo...Hai tayo
Dia bis kecil ramah
Melaju melambat
Tayo selalu senang

Ah iyaa Tayo!

Yang benar saja, Reza yang sudah mau masuk SMP itu masih saja nonton film untuk anak kecil, apalagi filmnya yang selalu diputar berulang-ulang. Tapi anehnya tak pernah membuat sang penonton bosan.

"Bosen," gumam Cia. Lalu dia mengambil remote tv yang ada di atas meja, dan mengganti salurannya menjadi film sinetron.

"Kok diganti sih Kak?" Reza yang duduk di karpet pun, langsung membalikkan badannya ke arah Cia yang duduk di atas sofa.

"Bosen tau, masa daritadi filmnya itu itu mulu. Emangnya kamu gak bosen apa?"

"Denger yaa Kak, aku tuh gak pernah bosen sama film kesukaan aku. Balikin sini remote nya," pinta Reza sambil menjulurkan tangannya.

Cia menggelengkan kepalanya. "Gantian dong, masa daritadi kamu mulu yang nonton. Kakak juga mau nonton film kesukaan kakak," ujar Cia, setelah itu fokus pada filmnya yang berjudul Putri untuk Pangeran.

Reza mendengus sebal sambil bersedekap dada.

"Eh Reza-Reza! Liat deh Pangeran ganteng bangett, tapi kok dia jahat yaa ke si Putri," ujar Cia bersemangat saat melihat adegan di film tersebut.

"Ihhh Putri kasian banget dibully terus sama Pangeran," ujar Cia dramatis. Padahal itu hanya sinetron, tapi responnya seperti di dunia nyata.

"Reza, kamu gak mau nonton nih, filmnya seru tau," ujar Cia yang sadar kalau daritadi Reza tidak bersemangat menonton film pilihannya itu.

Reza tidak menjawab pertanyaannya. Dia malah mengambil sebuah toples yang berisikan keripik singkong yang ada di atas meja lalu memakannya.
Sementara Cia hanya mengedikkan bahunya acuh dan kembali pada filmnya.

"Cia, Reza." Dita dan Tito datang menghampiri mereka. Cia mengerutkan keningnya saat melihat kedua orangtuanya berpakaian rapih.

"Mau kemana Mah, Pah?" tanya Cia.

"Mamah sama Papah mau keluar sebentar, kita mau dinner, ya kan Pah," ujar Dita malu-malu. Tito mengangguk antusias.

ALICIA✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz