Part 10. Double Weekend

231 142 18
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading....

°°°°°

Seperti yang sudah dijanjikan kemarin malam. Fia mengajak Cia untuk jalan-jalan di hari minggu, orang-orang biasanya menyebutnya weekend. Cia sudah rapih dengan pakaiannya, celana jeans panjang dengan baju rajut panjang berwarna coklat gelap. Dan hari ini dia juga menggerai rambutnya.

Sambil menunggu Fia menjemputnya, Cia memainkan ponselnya agar tidak bosan, seperti biasa dia membuka aplikasi Wattpadnya, melihat siapa tahu ada pemberitahuan baru disana.

Tiinnn...Tiinnn...

Suara klakson mobil terdengar di luar rumahnya. Cia buru-buru mematikan ponselnya dan segera pamit pada Mamahnya.

Papahnya hari ini lembur kerja, karena ada urusan yang mendadak, pagi-pagi tadi Tito sudah bergegas pergi ke kantor. Sedangkan Reza, seperti biasa, dia sedang latihan karate yang dilaksanakan setiap hari minggu.

"Mah, Cia pergi dulu yaa," pamit Cia pada Dita yang sedang membuat kue di dapur.

"Mau kemana Cia?" tanya Dita.

"Mau jalan-jalan Mah sama Fia," balas Cia dan Dita hanya ber'oh' ria sambil manggut-manggut.

Memang, Mamah Cia sudah lama mengenal Fia sejak Cia bersahabat dengannya. Begitu juga keluarga Fia, sudah lama mengenal Cia.

"Ouhh yaudah, hati-hati yaa," ujar Dita tanpa melihat Cia, karena sibuk mengambil bahan untuk membuat kue.

"Iya Mah, Cia pergi dulu ya, Assalamualaikum," pamit Cia, lalu bergegas keluar rumah menemui sahabatnya.

"Waalaikumsalam," balas Dita.

°°°°°

"Kita mau kemana Fi?" tanya Cia saat sudah di luar rumah.

"Hmm kita ke Dufan," jawab Fia. "Gimana? Mau kan?"

"Gue sih terserah aja, yang penting kita weekend," balas Cia dengan semangat.

"Yaudah, let's go!" teriak Fia bersemangat dan diikuti oleh Cia antusias.

Lalu keduanya masuk ke dalam mobil milik Fia. Lebih tepatnya mobil milik orang-tuanya. Sebelumnya Fia sudah meminta izin untuk jalan-jalan bersama Cia, tapi dengan syarat mereka pergi harus disupiri oleh supir pribadi orangtuanya.

Awalnya Fia tidak setuju, tapi setelah mendengar alasan dari orangtuanya, akhirnya dia mengiyakannya.

Sudah hampir setengah jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Saat mobil sudah berhenti tepat di depan pintu masuk, mereka pun segera keluar dari mobil.

Cia tertegun saat melihat sekeliling tempat itu. Ternyata ramai sekali orang yang berdatangan.

"Pak Bon, nanti Pak Bon pulang duluan aja ya," ucap Fia berbicara pada supirnya.

"Tapi Non, nanti Non Fia pulangnya gimana? Kalau Tuan sama Nyonya tanya bagaimana?" tanya Pak Bon.

"Tenang aja Pak, nanti saya pulangnya bareng temen saya yang lain kok. Tadi Fia udah bilang ke Mami, kalo Pak Bon cuma nganter kita doang," ujar Fia. Pak Bon hanya mengangguk paham.

"Yaudah Pak, Fia ke dalam dulu ya," lanjut Fia, lalu dia pergi menyusul Cia yang entah pergi kemana.

°°°°°

ALICIA✔Where stories live. Discover now