Prolog

1.1K 305 463
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

Dia sangat menyebalkan, sangat-sangat menjengkelkan. Dia sering mengerjaiku, selalu membuatku kesal setengah mati. Setiap hari, pasti ada saja perbuatannya yang membuatku kesal, dan dia adalah sahabatku sendiri, sahabat kecil. Dari kecil sampai sekarang tidak pernah berubah, sering membuatku menangis. Pernah waktu aku masih umur 5 tahun.

"Aliiii, balikin cendal Ciaaa!" teriakku saat aku masih kecil dengan suara khas. Aku terus mengejar sahabatku yang mengambil sebelah sendalku.

"Ayoo kejal kalo bisa, wleee." Ali menjulurkan lidahnya padaku sambil mengangkat tinggi-tinggi sendalku. Aku sangat kesal. Aku terus mengejarnya.

"Ali balikin gak cendalnya, nanti Cia nangis nihh." Aku sedikit merengek dan mengancamnya. Namun dia tidak mendengarnya. Sampai aku merasakan sesuatu yang basah di kakiku yang tidak memakai sendal.

Aku berhenti berlari, dan mengangkat kakiku dan terkejut saat kakiku menginjak kotoran kucing.

"Huaaaaaa mama, Cia nginjek taii!" Aku langsung terjatuh di tanah dan nangis kejer. Ali yang mendengarku menangis langsung berhenti berlari dan menghampiriku.

"Cia kamu kenapa?" tanya Ali. Bukannya menjawab pertanyaannya, aku malah menangis lebih kencang.

"Huaaaaa, ini gala-gala Ali, aku jadi nginjek eek," ujarku dengan polos yang membuat Ali tertawa ngakak. Aku memanyunkan bibirku.

"Kok Ali malah ketawa sih? Ini kaki Cia gimana Ali?" tanyaku yang sudah berhenti menangis.

"Iya, iya Ali minta maaf," ucap Ali dan dia langsung jongkok membelakangiku.

"Ayok naik, Ali anter pulang," ucapnya lagi. Aku langsung berdiri dengan kaki yang tadi menginjak kotoran sedikit dimiringkan, agar tidak kena baju Ali dan naik ke punggungnya.

"Nanti sampe rumah, cuci kakinya ya," pesan Ali padaku. Aku hanya mengangguk sambil memanyunkan bibirku.

Namanya Aliander Saputra, sahabat kecilku yang jail, nakal, dan selalu membuatku menangis dengan kejailannya itu. Dari kecil aku selalu bersamanya. Main, sekolah, hingga tempat tinggalku juga tepat di sebrang rumahnya. Saat SMA pun kita mesti bareng. Rasanya dunia sempit sekali.

Aku selalu berpikir, apakah aku dan dia ditakdirkan untuk bersama? Sepertinya semesta ingin menyatukan kita berdua. Tapi pikiran itu cepat-cepat kusingkirkan. Mana mungkin? Aku sama dia? Entahlah. Kita tunggu saja bagaimana aku menjalankan hari-hariku bersamanya.

Hah sudahlah. Sekarang tinggal aku yang memperkenalkan diriku.

Namaku Cia Anandita. Gadis cantik, imut, baik hati pula, hehe. Tapi sayangnya masih jomblo, hiks. Oh ya, soal Ali yang sering menjahiliku memang benar, dari waktu aku masih kecil sampai sekarang masih saja kelakuannya seperti anak kecil. Ada saja kelakuannya yang membuat moodku rusak.

Dan ini kisahku dengannya, Aliander Saputra.

***

ALICIA✔Where stories live. Discover now