Part 30. De javu

95 38 45
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

✔Tandai jika ada typo😊

Happy reading...

*****

Bel istirahat yang berbunyi dengan sangat nyaring membuat semua murid SMA Pertiwi berbondong-bondong menuju kantin sekolah. Cepat-cepat supaya mereka tidak perlu mengantri dan berdesak-desakan.

Di dalam kelas, di tempat duduknya, Cia masih sibuk menyalin tulisan yang ada di papan tulis, karena tadi dia sedikit ketinggalan materi, makanya sampai bel istirahat, Cia belum juga selesai menulis.

"Cia lo gak ke kantin?" tanya Fia yang baru saja selesai merapihkan buku-bukunya.

"Bentar, tanggung nih gue," jawab Cia tanpa mengalihkan pandangannya dari papan tulis pada Fia. Fia membalas dengan anggukan kepala saja. Lalu dia memainkan handphonenya sambil menunggu Cia selesai menulis.

"Oh ya, tadi pelajaran pertama, nyatet gak?" tanya Cia yang masih sibuk dengan tulisannya. Hanya tinggal beberapa baris lagi dia sudah selesai.

"Nyatet, pelajarannya pak Wahyu. Cuman beberapa materi aja sih," jawab Fia sekenanya.

"Gue liat dong catatan punya lo," ucap Cia yang sudah hampir selesai dengan tulisannya. Beberapa detik kemudian, Cia menutup buku dan pulpennya lalu memasukkannya ke dalam tas.

Sedangkan Fia langsung mengambil buku catatan Bahasa Indonesianya yang ada di bawah meja lalu menyerahkannya pada Cia. "Nih!" ucapnya. "Maaf ya kalo tulisannya gak jelas, tulisan gue kan gak kayak lo," ucapnya lagi sambil cengengesan. Cia hanya berdehem sambil tersenyum tanpa membalas ucapan Fia. Setelah menerima buku itu, Cia langsung memasukannya ke dalam tas. Lalu mereka berdua bergegas untuk pergi ke kantin.

Di tengah perjalanan, Fia baru sadar kalau sejak tadi Cia masih memakai jaket entah punya siapa. Fia yang kelewat kepo pun langsung bertanya pada Cia. "Ini jaket siapa Ya?" tanyanya sambil memegang jaket yang dipakai Cia.

"Ohh ... ini punya Roy," jawab Cia singkat. Fia membalas dengan anggukan kepala sambil ber'oh' ria.

*****

"Kamu nunggu siapa Ra?" tanya Anna saat melihat Maira, sekretarisnya yang masih berdiri di depan kantornya. Mereka baru saja tiba dari perjalanan bisnisnya yang ada di Bandung.

"Ohh ini Bu, saya lagi nunggu anak saya jemput," jawab Maira setelah menoleh pada Anna.

"Kamu sudah punya anak, Ra?" tanya Anna yang baru tau kalau Maira sudah mempunyai anak. Wajar sih, wajah Maira tidak terlihat seperti wajah ibu-ibu.

Maira tersenyum, lalu menjawab. "Iya, Bu, anak saya laki-laki. Umurnya 16 tahun," balas Maira menjelaskan.

"Wah sama dong dengan anak saya. Laki-laki dan umurnya sudah 16 tahun. Kalau boleh tau nama anak kamu siapa Ra?" tanya Anna penasaran.

"Namanya Al--"

"Bu Anna." Ucapan Maira terpotong saat salah satu karyawan Anna memanggilnya. Anna langsung menoleh ke belakang dan melihat Nana, karyawannya yang menyuruhnya untuk kesana.

"Bentar ya, Ra," ujar Anna dan diangguki oleh Maira. Setelah itu Anna masuk kembali ke dalam kantornya. Selepas kepergian Anna, sebuah mobil berhenti tepat di depan Maira dan keluarlah seorang laki-laki dengan memakai pakaian santainya.

"Lama ya, Bu?" tanya Lean merasa tidak enak pada Ibunya karena sudah menunggunya. Maira tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Enggak kok. Kamu gak repot kan kalo Ibu minta jemput?"

ALICIA✔Where stories live. Discover now