Part 4. Masih jomblo

320 203 97
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

Happy reading...

*****

Author POV

Hari ini hari Minggu, dimana waktu untuk para pasangan muda weekend dengan doinya masing-masing. Tapi lain dengan Cia, perempuan itu masih bergelung dengan selimutnya. Padahal dari tadi Dita sudah memanggilnya berkali-kali di luar sana, tapi tetap saja Cia masih asik dengan mimpinya itu.

"Ciaa ... bangun ... udah pagi!" teriak Dita dari luar kamar, sangat kencang, tapi tetap saja tak berhasil membangunkan Cia.

Tak ada sahutan dari Cia, Dita pun langsung menggedor-gedor pintu kamarnya, karena Cia menguncinya dari dalam. Sontak Cia langsung membuka matanya.

Cia berusaha untuk mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu. "Iyaa, Mah, ini juga udah bangun," jawabnya walaupun masih belum sepenuhnya sadar.

Cia berjalan gontai untuk membuka pintu. Terlihat Dita yang sudah berpakaian rapih dengan gaun berwarna merah maroon selutut.

Cia menguap. "Mamah mau ke mana?" tanyanya dengan mata yang hampir terpejam lagi.

"Mamah mau pergi dulu sama Papah, kamu diem-diem yaa di rumah, jangan ke mana-mana," pesan Dita.

Cia mengangguk lemah dengan matanya yang tertutup. Cia sangat mengantuk sekali, seperti biasa semalam dia bergadang untuk membaca satu cerita di Wattpad.

"Cia kamu denger gak?" ucapnya sedikit agak kencang, pasalnya bukannya mendengarkan, Cia malah kembali menutup matanya sambil bersandar pada pintu.

"Eh, iya, Mah denger."

"Yaudah, Mamah pergi dulu, itu udah ada sarapan di meja makan. Terus nanti jangan lupa jemput adik kamu di tempat les karatenya, ya? Dita mengingatkan kembali.

"Iya, Mah iyaa," jawab Cia tidak bersemangat.

"Jangan iya-iya aja, nanti kamu lupa lagi jemput adik kamu, nanti---"

"Iyaa, Mah aku gak bakal lupa."

"Mah, ayok nanti kita bisa terlambat nih." Cia bernapas lega saat melihat Papahnya datang, dia jadi tidak perlu mendengar celotehan lebih banyak lagi dari Mamahnya.

Tito datang dengan memakai pakaian rapih, setelah jas hitam dengan kemeja putih di dalamnya dan celana berwarna hitam. Sudah Cia duga pasti mereka akan pergi ke acara teman kerja Papahnya.

"Yaudah Mamah pergi dulu, jangan tidur mulu," ucap Dita seraya mengecup puncak kepala anaknya. Cia mengangguk, lalu melambaikan tangannya pada Dita.

Cia menutup pintunya, dan berjalan kembali dengan gontai ke arah kasur, lalu tanpa aba-aba dia langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi tengkurap. Cia berniat untuk tidur kembali, toh di rumah tidak ada siapa-siapa, jadinya tidak ada kegiatan yang harus lakukan.

Namun Cia mengurungkan niatnya saat ada yang mengganggunya dengan mengetuk-ngetuk jendela kamarnya.

Dengan rasa malas dicampur kesal, Cia berjalan ke arah jendela melihat siapa orang yang iseng itu. Namun Cia tak mendapati sesuatu di sana.

ALICIA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang