ISEY || CHAPTER TIGA PULUH SATU

522 41 5
                                    

[I Shall Embrace You]

-

-

happy reading

vote cerita ini kalau kalian suka. Jangan jadi silent readers~

-

-

-

"Ran, kita sebenarnya mau kemana?" tanya Cia. Pasalnya sudah dua jam lebih mereka mengitari setiap sudut mall.

"Berisik deh, Ci. Aku lagi bingung nih," gerutu gadis itu. Cia memutar bola matanya. Kalau bukan teman, sudah Cia koyak mulut Ranti sedari tadi.

"Temen Dimas itu cewek atau cowok sih?" tanya Cia lagi.

Tadi Ranti meminta bantuan Cia untuk memilihkan hadiah yang cocok untuk teman SMP Dimas yang akan berulang tahun besok.

"Kenapa nggak Dimas aja beli hadiahnya?" tanya Cia. Gadis itu sudah penat mengikuti Ranti yang hanya memutari mall.

"Blouse itu bagus nggak ya?" tanya Ranti mengabaikan pertanyaan Cia.

Cia menggaruk belakang kepalanya. "Bagus," jawab Cia pasrah.

"Itu aja kali ya?" tanya Ranti lagi. Menatap Cia bingung meminta saran.

"Yaudah ambil," Cia sudah tidak bersemangat. Ranti mengangguk lalu segera masuk ke dalam toko.

Setelah menjatuhkan pilihan pada blouse berwarna beige, kedua gadis itu memilih singgah di restauran jepang. Ranti yang minta, katanya ia sedang ingin makan sushi.

"Vian keren banget ya," ucap Ranti sembari memasukkan sushi ke dalam mulutnya.

"Keren apanya?" tanya Cia bingung.

"Dia milik aku," ucap Ranti menirukan perkataan Vian tadi pagi di gedung jurusannya.

Cia tersenyum samar. Ia menyeruput ramen ke dalam mulutnya.

"Tukeran posisi yuk, Ci." rengek Ranti pada Cia tidak tahu malu.

"Aku bilangin Dimas baru tahu rasa kamu," ancam Cia main-main.

Ranti terkekeh pelan menertawakan tingkah lakunya sendiri. "Tapi hubungan kamu sama Vian baik-baik aja kan, Ci?" tanya Ranti.

"Kok kamu nanyanya gitu?" todong Cia tidak suka.

"Bukannya kamu bilang Vian udah punya pacar? Trus pacarnya gimana?" tanya Ranti penasaran.

Cia terkekeh. Ia memandangi wajah Ranti yang menatapnya bingung. "Vian nggak punya pacar."

"Hah?" heran Ranti.

Cia mengangguk. "Selama ini aku salah paham sama Vian. Dila itu sahabatnya dari kecil."

"Tahu dari mana?" tanya Ranti lagi.

"Awalnya aku tahu dari mamanya Vian. Trus waktu aku tanya langsung ke Vian, dia juga bilang hal yang sama."

Ranti mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti. "Berarti nggak ada hambatan lagi nih?" goda Ranti.

"Hambatan apa sih, Ran?" Cia kembali menyeruput ramen ke dalam mulutnya.

"Kamu sama Vian." Ranti menggantung ucapannya.

"Cia, aku pengen ponakan. Kapan kamu bikin anak sama Vian?" tanya Ranti random.

Uhukk ... uhuk ... uhuk.

Cia tersedak setelah mendengar penuturan dari Ranti. Sedangkan gadis itu menatap Cia tanpa merasa bersalah.

I SHALL EMBRACE YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora