ISEY || CHAPTER TIGA PULUH EMPAT

624 43 5
                                    

[I Shall Embrace You]

-

-

Hai balik lagi

jangan bosen ya~


-

-

-

Cia sampai di depan rumah Vian. Suasana rumah nampak berbeda. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah itu. Aneh. Cia berjalan menuju pintu, mendorongnya pelan. Pintu terkunci. Gadis itu menoleh ke arah garasi. Tidak ada mobil Vian di sana.

Gadis itu memilih duduk di depan pintu. Menunggu sampai Vian kembali. Ia menerawang jauh menatap langit yang sebentar lagi akan memuntahkan air hujan. Ia berpikir. Kenapa selama ini ia tidak pernah menghargai setiap tindakan Vian padanya? Kenapa selama ini ia hanya melihat sisi menyebalkan dari Vian? Bahkan tanpa diketahui oleh Cia, Vian berusaha membuat gadis itu bahagia. Vian berusaha menjaga perasaan gadis itu. Dan apa yang Cia lakukan selama ini? Ia hanya bersikap seperti anak kecil, marah ketika Vian melakukan kesalahan, atau mendiamkan laki-laki itu tanpa mau mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

Cukup egois memang, hanya karena ia ingin menjaga hati sampai lupa jika orang lain juga memiliki hati yang perlu dijaga.

Cia menghela nafas. Enam bulan lebih ia menyandang status sebagai seorang istri, tapi kelakuannya tidak mencermikan status yang sedang ia sandang.

Gadis itu menunduk dalam. Menyesali kelakuannya pada Vian selama ini. Karena terlalu menghayati rasa penyesalannya, sampai gadis itu tidak sadar kalau Vian sudah berdiri di depannya.

Cia mendongak menatap Vian.

"Kenapa dud--"

Ucapan Vian terhenti kala Cia memeluknya. Gadis itu memeluk tubuh Vian erat, seolah takut jika esok ia tidak akan bisa lagi memeluk tubuh itu.

Vian mengerinyit heran. "Kamu kenapa?" tanya Vian khawatir. Pasalnya beberapa jam yang lalu Vian mengantar gadis itu kerumah bunda. Tapi sekarang tiba-tiba saja gadis itu berada disini.

Vian menebak kalau gadis itu dimarahi oleh bundanya. "Dimarahin sama Bunda?" tanya Vian memastikan, masih dalam keadaan dirinya dipeluk erat oleh Cia.

Cia menggeleng pelan. Hal itu membuat Vian semakin mengerutkan dahinya.

"Trus kenapa?" tanya Vian lagi.

"Habis baca novel romance, pengen ngelakuin salah satu adegan di sana." Bohong Cia lalu mengurai pelukan.

Vian terkekeh geli mendengar penuturan dari Cia. Ia mencoba menatap kedua bola mata Cia, tapi gadis itu dengan sigap memalingkan pandangannya.

Vian menghela nafas. "Kalau gitu sering-sering aja baca novelnya." Vian mengusap puncak kepala Cia lembut meski laki-laki itu tahu bukan karena itu Cia memeluknya.

-

-

-

Mereka sepakat akan menonton film di rumah. Cia sedang asik di dapur untuk menyiapkan pasta sesuai keinginan Vian. Sedangkan laki-laki itu sibuk mencari judul film yang akan mereka tonton.

"Kamu maunya genre film apa?" tanya Vian yang mulai pusing memilih judul film.

"Terserah," jawab Cia dari dapur.

Vian menghela nafas. "Terserah bukan jawaban."

Cia tersenyum samar mendengar ucapan dari Vian. "Apa yang kamu pilih aku bakalan suka kok."

I SHALL EMBRACE YOUWhere stories live. Discover now