68

7.3K 569 255
                                    




Lagi deh🤪


Mew terus menatap Gulf yang masih memejamkan matanya, setelah operasi persalinan nya kemarin sampai hari ini Gulf seolah enggan membuka matanya, Mew bahkan tak beranjak sedikit pun dari sisi Gulf, ia hanya ingin menemani Gulf.

"Mew makanlah dulu sarapan mu" seru Thorn seraya menaruh paper bag tersebut pada meja disisi ranjang Gulf.

"Aku tidak lapar phi" seru Mew tanpa mengalihakan pandangannya dari Gulf.

"Kemarin kau menolak untuk makan, lalu pagi ini kau juga tak mau makan bagaimana bisa kau menjaga Gulf jika kau saja tidak makan" seru Thorn sedangkan Mew hanya mengabaikannya.

Bagaimana Mew bisa makan sedangkan Gulf kemarin berjuang diruang operasi, lalu hari ini bagaimana ia bisa makan juga sedangkan Gulf enggan untuk membuka matanya, ia hanya ingin makan jika Gulf sadar. Bodoh memang tapi itulah Mew. Mew tidak akan bisa menelan makanannya sedangkan Gulf masih berjuang untuk membuka matanya.

"Mew makan lah nanti kau sakit" seru ibu mertuanya.

"Atau ingin mama masakan sesuatu?" tanya sang mama.

"Aku hanya ingin Gulf sadar mae, ma" seru Mew tanpa menatap keduanya.

"Sabarlah Mew, mae yakin Gulf akan cepat sadar" seru sang ibu mertua. Sedangkan Mew hanya menatap kosong pada Gulf.

"Biarkan lah mae, ma berikan Mew waktu" seru Thorn pada kedua ibunya tersebut dan memberikan mereka kode untuk menjauh sejenak.

Mew terkekeh pilu dan menggenggam tangan Gulf, ia mengecupi punggung tangan Gulf, tanpa sadar liquid bening mengaliri rahang tegasnya.

"Gulf bilang Gulf mencintai phi bukan?, tapi kenapa Gulf lama sekali menutup matanya hm?. Gulf tidak mau melihat phi iya?, phi tidak masalah dengan itu sayang tapi Gulf harus bangun dan lihat twins mereka sangat lucu seperti Gulf sayang" seru Mew dengan air mata yang terus mengalir, Mew mencium lama punggung tangan Gulf.

Miris hanya itu yang bisa mengambarkan Mew saat ini, baju yang masih sama sedari kemarin yang dipenuhi darah Gulf, serta keadaan yang berantakan. Mew menolak untuk mengganti bajunya karena ia hanya ingin menemani Gulf apapun yang terjadi bahkan Mew tak beranjak sedikit pun dari sisi bangkar Gulf. Belum lagi fokus Mew harus terbagi dengan kondisi Gulf, serta bayi kedua mereka yang berada di ruang Nicu.

Kedua orang tuanya, Thorn serta Liang hanya menatap Mew yang terlihat begitu hancur, sedari kemarin saat Gulf keluar dari ruang operasi.

"Ini kedua kalinya aku melihat Mew hancur seperti itu pho" seru sang ibu tanpa sadar menitikan air matanya, yang langsung dipeluk oleh sang suami.

"Gupi benar-benar beruntung mendapatkan Mew" seru Mae Gulf yang diangguki sang pho.

"Phi aku ingin kesebelah phi Gulf, tapi ada Phi Mew, aku ingin tau kondisi phi Gulf" cicit Liang pada Thorn.

"Gulf akan baik-baik saja Liang lebih baik kau berdoa" seru Thorn.

"Kapan phi Gulf sadar?" tanya Liang.

"Secepatnya dia anak nakal yang tangguh pasti ia akan segera sadar percaya padaku" seru Thorn.

Gupi bangunlah nong disini kami sangat menyayangi mu, kau tidak berniat membuat masalah lagi dengan ku eoh? -Batin Thorn.

Cklek

"Selamat pagi" serunya menbuat semua yang berada dalam ruangan Gulf menoleh tak terkecuali Mew.

"Pagi dok" seru Mew.

"Saya ingin memeriksa kondisi Gulf pagi ini" seru sang dokter seraya mendekati ranjang Gulf.

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now