21

7.9K 605 42
                                    


"Ai'sat kenapa aku bisa telat lagi" Kesal Gulf saat melihat kedalam ruang kelas nya dan sudah ada dosen killer disana, Gulf menghela nafasnya kasar ia berjalan ke taman belakang yang tak terpakai, ia malas jika harus ke kantin lagi, ia ingin tiduran saja di kursi taman belakang, tapi saat menginjakan kaki di taman belakang memorinya kembali berputar

Flashback On

"Kenapa kau menolong ku waktu itu?!" Tanya Gulf saat ia berdiri dihadapan Mew yang sedang duduk dengan memainkan ponselnya

"Hoi apa kau tuli?" Seru Gulf karna tak ada jawaban dari Mew

"Apa menolong orang harus memiliki alasan?"

"Cih bersikap layaknya malaikat? Dan kenapa kau menungguiku hingga 2 hari hah? memalukan bahkan perawat disana mengira kau adalah pacar ku"

"Itu bagus jika jadi kenyataan"

"Apa maksudmu?!"

"Tidak ada" Seru Mew lama keheningan pada keduanya Mew kembali memfokuskan dirinya pada game di ponselnya

"Terima kasih" Cicit Gulf yang masih di dengar oleh Mew membuat mew mendongakan kepalanya menatap Gulf

"Terima kasih sudah menolong ku, bahkan aku sudah terlalu banyak menghina mu tapi kau tetap menolong ku" Seru Gulf merasa bersalah pada Mew

"Gulf"

"Apa?"

"Soal yang tadi jika boleh apa itu bisa jadi kenyataan"

"Hah?"

"Tentang menjadi pacar mu, aku memang menyukai mu Gulf dari awal kita bertemu"

Blushh

Wajah Gulf berubah menjadi semerah tomat, ia merasakan panas pada wajahnya

"Apa kau sakit lagi? kenapa wajah mu memerah?" Tanya Mew yang langsung bangkit dari duduknya panik melihat wajah Gulf

"Ai'sat" Seru Gulf seraya berlalu meningglakan Mew

1 bulan berlalu

Dan selama itu pula Gulf berusaha berbuat baik pada Mew berusaha untuk berteman walau bagaimana juga Mew pernah menyelamatkan nyawanya

"Gulf ayo pacaran"

"Apa kau gila?kita bahkan sama"

"Trauma mu harus dilawan bukan di biarkan, sampai kapan kau akan hidup di bayang-bayang masa lalu mu?"

Gulf menghela nafasnya kasar, ia berusaha meyakinkan perasaannya pada puifai selama seminggu ini tapi entah kenapa rasa itu sudah tak ada ia malah terbayang-bayang wajah Mew yang menolongnya, yang menemaninya cerita, bahkan yang rela untuk di maki olehnya.

Apa aku mulai menyukainya -Batin Gulf

"Aku mencintai mu Gulf"

Blush

Lagi-lagi wajah Gulf berubah menjadi merah karna perkataan Mew

"Hoi kau sakit lagi?" Seru Mew seraya menempelkan punggung tangannya pada dahi Gulf

"Ai'sat tutup mulut mu aku tak sakit!" Seru Gulf seraya menepis tangan Mew, lama keheningan diantara mereka hingga Gulf kembali bersuara

"Ayo mencobanya" Seru Gulf membuat Mew menolehkan kepalanya cepat

"Maksud mu?Tentang hubungan ini?"

"Eoh" Seru Gulf singkat

"Apa kau serius? kau tidak lagi bercanda kan?"Seru Mew yang langsung bangkit dari duduknya tak percaya akan perkataan Gulf

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now