57

10K 705 87
                                    


HULAA💃🏻, APA KABAR?, JANGAN LUPA VOTMENTNYA🤗❤️

Mew melihat kesisi nakasnya jam menunjukan pukul 4 pagi, ia menghela nafasanya kasar ia baru tertidur pukul 3 pagi karena insomnia nya, ia merasa sangat pusing tapi sekarang perutnya benar-benar tak enak, dengan gerakan perlahan ia mencoba menggeserkan tubuhnya, ia tak mau Gulf terbangun ia tahu pasti Gulf lelah setelah menyiapkan surprise untuk dirinya.

Setelah berhasil menjauhkan Gulf, Mew bergegas menuju toilet. Mew kembali memuntahkan isi perutnya meskipun hanya air yang keluar, ia menyeka mulutnya dan membasuh wajahnya, saat ia hendak keluar dari toilet rasa mualnya kembali hadir membuat Mew kembali pada closet dan memuntahkan nya lagi.

Setelah hampir 1 jam Mew berada di toilet bahkan tubuhnya sudah sangat lemas saat ini, ia mencoba untuk bangun dan kembali ke kamarnya mungkin memeluk Gulf bisa mengurangi rasa mualnya.

Ia kembali naik ke kasurnya dan memeluk Gulf, Mew menghela nafasnya kasar dan mencoba untuk menahan rasa mualnya, ia terus memeluk Gulf, menyelusupkan kepalanya pada perpotongan leher Gulf, menghirup aroma tubuh Gulf, dan benar saja itu seperti sihir, rasa mualnya sedikit berkurang.

Saat Mew mencoba untuk kembali memejamkan matanya alarm pada ponsel Gulf berbunyi, membuatnya kembali membuka matanya dan meraih ponsel Gulf, ia bisa melihat alarm tersebut menampilkan catatan jika Gulf ada kelas pagi, sedangkan Gulf saat ini seolah enggan membuka matanya dan semakin menyamankan dirinya di balik selimut, membuat Mew sedikit terkekeh.

"Apa guna nya alarm sayang jika kamu saja masih enggan untuk bangun" monolog Mew mengelus pipi Gulf, ia bangkit dari tidurnya dan mengecup singkat kening Gulf, Mew keluar dari kamarnya, ia ingin menyiapkan sarapan untuk Gulf, mungkin jika ia banyak bergerak rasa pusing dan mualnya akan berkurang.

Mew berkutat dengan bahan makanan setelah ia membaca beberapa panduan memasak, ia memasak kaeng kiao wan dan juga tod man pla.

Selama memasak ia terus bulak-balik menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, meskipun tubuhnya terasa lemas dan juga pusing Mew terus melanjutkan acara masaknya, ia hanya tak ingin Gulf yang menyiapkan sarapan mereka, ia tak ingin Gulf terlalu lelah dan itu bisa membahayakan Gulf dan juga anak kembar mereka.


Setelah selesai dengan acara memasaknya, Mew kembali menaiki tangga menuju kamarnya, ia tersenyum saat melihat Gulf masih asik bergelung dibawah selimutnya, Mew berjalan mendekati ranjangnya untuk membangunkan Gulf.

"Sayang bangunlah kamu ada kelas bukan hari ini?" seru Mew seraya mengelus sayang kepala Gulf.

"Eumm" gumam Gulf seraya membalikan tubuhnya membelakangi Mew, Mew menggelengkan kepalanya gemas dengan kesayangannya.

Mew menaiki ranjangnya lalu memeluk Gulf erat dan menghujami seluruh wajah Gulf dengan kecupan.

"Auu phi Mewww" rengeknya kala tidurnya diganggu.

"Masih tidak ingin bangun hm?"

Cup

Cup

Cup

Gulf mencoba menutupi wajahnya dengan kedua tangannya tapi Mew buru-buru menahannya, dan kembali menghujami Gulf dengan kecupan.

"Asih iya-iya Gulf bangun" Gulf mencebikan bibirnya kesal dan membuka matanya.

"Morning kitty sayang" seru Mew seraya mencuri satu kecupan pada bibir Gulf.

"Phi Mewww" kesal Gulf sedangkan Mew hanya terkekeh.

"Morning juga twins" Mew mengecup singkat perut Gulf, sedangkan Gulf mencoba mengumpulkan kesadarannya.

"Mandi lah setelah itu kita sarapan na"

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now