60

8.1K 633 187
                                    



JANGAN LUPA VOTMENTNYA🤗❤️

"Phi tidak usah berangkat saja na" Gulf menggelengkan kepalanya cepat.

"Phi harus berangkat Gulf tidak mau phi tidak profesional"cicit Gulf, membuat Mew terkekeh gemas, Gulf menyuruhnya berangkat tapi sedari pagi tadi tak melepskan pelukannya.

"Atau Gulf ingin ikut saja kejepang hm?" tanya Mew membuat Gulf melepaskan pelukannya dan menatap Mew.

"Bolehkan?" tanya Gulf berbinar. Mew menganggukan kepalanya seraya menyikirkan anak rambut Gulf.

"Yea...tidak jadi phi saja pergi" cicit Gulf sendu di akhir katanya dan kembali memeluk Mew.

"Hey sayang kenapa hm?" tanya Mew mengelus punggung Gulf.

"Tidak, Gulf tidak apa-apa" cicitnya sebenarnya ia ingin sekali mengiyakan ajakan Mew tapi Gulf sadar ia saat ini tak sendiri, ada twins dalam dirinya, dan Mew kejepang untuk bekerja bukan berlibur, ia tak mau jika dirinya ikut malah membuat Mew kerepotan, Gulf lebih memilih untuk tetap tinggal.

"Gulf yakin tidak apa-apa?" Gulf menganggukan kepalanya, Mew kembali mengeratkan pelukannya sesekali mengecupi kepala kesayangnya itu.

"Phi" cicitnya yang masih bisa di dengar Mew.

"Iya sayang?"

"Apa akan lama?" Mew tersenyum mendengar pertanyaan Gulf, ia senang ketika Gulf dalam mode manjanya seperti ini, bahkan pertanyaan itu sudah Gulf tanyakan sedari malam.

"Phi usahakan tidak lebih dari satu minggu na"

"Maaf karena Gulf phi jadi harus mengulang pekerjaan phi"

"Hey phi sudah bilang berapa kali hm?, Gulf tidak salah sayang" seru Mew mengeratkan pelukannya seraya mengecup singkat bahu Gulf.

"Phi waktunya check in" seru Boss yang tiba-tiba datang di sebelah keduanya, Mew memberikan kode pada sekertarisnya untuk menunggu, ia membiarkan Gulf memeluknyaa, hingga beberapa saat suaranya kembali terdengar.

"Sayang" seru Mew membuat Gulf perlahan melepaskan pelukannya, Gulf menatap Mew sendu, Mew tersenyum saat melihat wajah kucing manisnya berubah sendu, Mew menangkup wajah sendu Gulf.

"Jika terjadi sesuatu padamu atau twins hubungi phi na" Gulf menganggukan kepalanya, Mew sedikit merendahkan dirinya mengecup singkat perut Gulf.

"Hai twins nya daddy, berjanji untuk tidak menyusahkan papa na selama daddy pergi" seru Mew kembali mengecup perut Gulf, perlahan ia bangkit dari acara berjongkoknya dan mencuri satu kecupan dari bibir Gulf.

"P-phi hari ini boleh tidak jika Gulf jalan-jalan sebentar sebelum pulang kerumah?, hanya jalan-jalan di taman" seru Gulf cepat takut Mew akan melarangnya.

Sebenarnya ia ingin menghilangkan rasa sedihnya karena harus berjauhan dengan Mew, entah kenapa ada perasaan takut saat ia harus berjauhan dengan Mew seperti ini.

"Tentu sayang bukankah udara segar bagus untuk twins" Gulf menganggukan kepalanya.

"Phi berangkat na"

"Janji?"

"Huh?" tanya Mew bingung saat Gulf mengacungkan jari kelingkingnya.

"Janji tidak akan memaksakan diri, janji jangan sampai sakit" Mew tersenyum mendengar penuturan Gulf, ia mengusak gemas kepala Gulf.

"Janji sayang, janji juga na jika Gulf ingin pergi ke luar rumah kabari phi atau phi Thorn dulu, dan satu lagi ingat na jangan makan atau minum manis terlalu banyak" seru Mew menautkan jari kelingkingnya pada jari Gulf, Gulf menganggukan kepalanya antusias. Hingga suara yang tak asing terdengar dari belakang Gulf.

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now