55

8.4K 691 277
                                    


WOY PARA KESAYANGAN AKU JANGAN LUPA VOTMENTNYA IYA🥺❤️

Mew kembali kerumahnya, semalaman ia menghabiskan waktunya di club, menghabiskan waktunya untuk minum, ia benar-benar tak tau apa yang terjadi pada Gulf, apa yang membuat Gulf semarah itu padanya, bahkan Thorn belum mau menjelaskan semua yang terjadi dengan Gulf padanya.

Kepala Mew hanya dipenuhi oleh Gulf, ia tak tau harus bagaimana?, bohong jika ia tak khawatir terlebih melihat kondisi Gulf kemarin, Mew memasuki kamarnya, melemparkan dirinya pada ranjang king sizenya, menatap sendu foto mereka berdua yang terpampang jelas di dinding.

*Anggep aja gini, maapin gua gak bisa ngedit dari yang part rumah baru juga maapin jelek banget editan gua😭*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Anggep aja gini, maapin gua gak bisa ngedit dari yang part rumah baru juga maapin jelek banget editan gua😭*

"Hahh bahkan kamar ini terasa dingin nong tanpa mu" lirih Mew menatap foto Gulf.

"Phi merindukan mu kitty" sendu Mew

Mew memandangi foto mereka sendu, ia bangun dari tidur nya, saat rasa mual kembali menghantuinya seperti sebelumnya, ia buru-buru berlari menuju toilet dan memuntahkan semua isi perutnya.

"Hahh apa ini karena aku terlalu banyak minum?" monolog Mew setelah memuntahkan isi perutnya, saat ingin keluar dari toiletnya rasa mual itu terus datang membuat nya benar-benar menderita karena tak berhasil memuntahkan apapun, biasanya saat mual seperti ini akan ada Gulf yang membantunya mengurangi rasa mual, tapi saat ini ia harus mengatasi mualnya sendiri.

.
.
.

"Mae tenang saja Gupie baik-baik saja mae"

"Kau yakin?, mae belum bisa pulang, nenek mu masih sakit"

"Tenang saja aku bisa mengurus adik ku mae"

"Lalu bagaimana dengan Mew?"

"Hahh aku akan memikirkan caranya mae, aku juga tak ingin Gupie seperti ini"

"Mae percayakan padamu na, ajak Gupie untuk berbicara, kau tau adikmu itu sangat keras kepala bukan?"

"Keras kepala dan bodoh di saat yang bersamaan"

"Thorn"

"Iya mae maaf, tenang saja aku akan mengurus semuanya"

"Lalu dimana Gupie?"

Thorn berjalan keluar dari kamarnya menuju kamar Gulf, ia membuka handle pintu nya secara perlahan, dan mengarahkan kameranya pada mode belakang.

"Ia tertidur mae setelah minum obat, hampir semalaman juga ia tak bisa tidur"

"Hahh baiklah, terima kasih na kau sudah menjadi phi yang terbaik untuk adik mu"

"Sudah tugas ku bukan?" sang mae tersenyum mendengar penuturan Thorn.

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now