50

8.5K 806 74
                                    


Jangan lupa bintang nya di pejet dulu🤭

Gulf membuka matanya kala merasakan perutnya sedikit tidak enak, ia melihat sebelah ranjangnya dan kosong, ia melirik sekilas jam yang berada di nakas masih menunjukan pukul 5 pagi.

"Kemana phi Mew?" Monolog Gulf dengan suara khas bangun tidurnya, Gulf bangun dari ranjangnya untuk mencari Mew, ia melihat kedalam walk in closet serta toilet di kamarnya dan tak menemukan Mew, Gulf memutuskan untuk mencari Mew dibawah.

"Phi Mew" serunya.

"..."

"Phi Mew sedang apa?" tanya Gulf saat melihat Mew di dapur dan tengah mencuci piring kotor.

"Phi sedikit lapar jadi phi masak mie instant" seru Mew seraya menghampiri Gulf, Mew memang terbangun saat merasakan mual, setelah memuntahkan isi perutnya, Mew merasa sedikit lapar dan memilih memasak mie instant.

"Kenapa tidak membangunkan Gulf?"

"Tidak mau nanti Gulf lelah, lagi pula phi bisa sendiri" seru Mew seraya memeluk Gulf, Mew menyamkan dirinya menyelusupkan kepalanya pada perpotongan leher Gulf.

"P-phi"

"Sebentar saja" seru Mew, entah kenapa ia merasa sangat nyaman.

"Ayo kembali ke kamar" seru Gulf yang diangguki Mew.

Keduanya kembali kekamar mereka dengan Mew yang terus memeluk Gulf sampai di kamar mereka, sedangkan Gulf hanya membiarkan Mew memeluknya.

"Yai nonggg" rengek Mew setelah membaringkan dirinya dan kembali memeluk Gulf, sedangkan Gulf entah kenapa ia merasa sangat nyaman ketika Mew memeluknya dan memainkan tummy bellynya.

"Hm" Gulf mengalihkan atensinya dari ponsel yang di pegangnya dan menoleh membuat hidung keduanya bersentuhan karena jarak mereka yang sangat dekat.

"Bisakah hari ini kita dirumah saja?" seru Mew menatap Gulf sendu.

"Kenapa?, bukankah phi ada ujian hari ini?"

"Phi hanya ingin bersama Gulf hari ini, na na na"

"Gulf ada kelas phi Mew"

"Jadi kelas Gulf lebih penting dari pada phi?" seru Mew semakin menatap Gulf sendu.

"Au phi sendiri yang bilang pada Gulf untuk tidak bolos kelas, karena kelas itu penting, kenapa sekarang phi malah seperti ini"

"Memangnya phi pernah bilang seperti itu?" tanya Mew, Gulf menganggukan kepalanya.

"Hm saat kita awal bertemu"

"Yasudah lupakan, phi ingin bersama Gulf hari ini na na" rengek Mew menatap Gulf sendu, Gulf terdiam dan menatap Mew tepat dimatanya.

Onyx keduanya saling menyelami satu sama lain, hingga perlahan Mew memajukan wajahnya mencium bibir penuh milik Gulf, mengajak lidah Gulf untuk bertarung, menghisap dan menyedot bibir Gulf secara bergantian, Gulf sedikit meremas lengan kekar Mew yang berada di perutnya.

Kini Mew mengungkung Gulf, tanpa melepaskan pangutan mereka, Ciuman keduanya semakin memanas, saling bertukar saliva, Mew semakin gencar menghisap bibir Gulf, tangan kanan Mew menahan kepala Gulf sedangkan tangan kirinya mengusap seduktif pinggang Gulf, Gulf mengalungkan lengannya pada leher Mew.

Gulf akui Mew benar-benar good kisser, Mew selalu bisa membuat Gulf hilang akal hanya dengan ciumannya, bahkan Gulf bisa merasakan kakinya menyentuh milik Mew yang sudah menegang, bahkan miliknya sendiri pun kini sudah sesak ingin dilepaskan, hingga beberapa saat kemudian Mew melepaskan pangutan mereka.

Garis Takdir | MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang