35

9.2K 680 55
                                    


Gulf bangun dari tidurnya ia melihat jam yang berada di nakas menunjukan pukul 10 pagi, beruntung ia belum memulai perkuliahan nya jadi ia masih bebas untuk bangun agak siang, Gulf berjalan ke kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya dan menyikat gigi, ia tak berniat mandi, untuk apa ia mandi ia juga tak akan pergi lagipula Mew ada kelas pagi dan teman-temannya sedang memiliki acara masing-masing.

Gulf berjalan menuju pintu kamarnya hendak keluar, dengan masih sedikit mengucek matanya.

Cklek

Gulf sedikit berjengit kaget kala melihat siapa yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"K-kenapa phi disini?" tanyanya

"Apa kau baru bangun?"tanya Mew yang diangguki Gulf

"Pantas saja kau mengabaikan panggilan serta pesan phi" lanjut Mew

"Sejak kapan phi disini?"

"Baru saja saat phi ingin mengetuk kamar mu kau sudah membukanya terlebih dahulu"

"Bukankah phi ada kelas pagi?"

"Kelasku pukul 7 Gulf ini sudah pukul 10, sudah cepat mandi"

"Memangnya kita akan pergi"

"Hm"

"Kemana?"

"Terserah kau ingin kemana, hitung-hitung permintaan maaf phi karena liburan mu terganggu karena phi sakit"

"Aku tidak masalah dengan itu phi"

"Apa perlu phi ikut mandi bersama mu?" Goda Mew membuat Gulf menatapnya nyalang

"Hoi dalam mimpimu!"

Brakk

Gulf menutup pintu kamarnya kuat membuat Mew tertawa karena berhasil menggoda kekasihnya itu, setelah puas menertawakan Gulf, Mew mengikuti Gulf masuk kedalam kamarnya, ia bisa mendengar suara shower yang menandakan Gulf sedang mandi, ia mendudukan dirinya pada ranjang Gulf seraya memainkan ponselnya untuk membalas pesan grup kelasnya, lalu kembali memasukan ponselnya pada saku celananya.

Mew berjalan menuju meja belajar Gulf banyak buku-buku mengenai edukasi dan technologi, Mew menggelengkan kepalanya meihat beberapa buku tak tersusun dengan rapih, bahkan ada kertas bekas coretan serta journal yang berserakan pada mejanya, Gulf memang selalu ceroboh, Mew membereskan buku tersebut dan memisahkan journal dan kertas coretan tersebut.

Saat membuang kertas coretan tersebut pada tempat sampah yang ada disana, tanpa sengaja netranya menangkap sepatu bola milik Gulf, setaunya Gulf tak memiliki sepatu bola ini, hingga suara sang kekasih menyapa indra pendengarannya.

"Kenapa phi masuk?" tanya Gulf yang kini sudah rapih dengan kaus serta celana panjangnya.

"Kenapa memangnya tak boleh?" tanya Mew sedangkan Gulf hanya menatapnya kesal.

"Kau beli sepatu baru?" tanya Mew

"Huh?"

"Itu kau beli sepatu baru?" tanya Mew seraya menunjuk sepatu bola dengan lambang ceklis tersebut.

"Oh itu dibelikan phi Bright" seru Gulf enteng sedangkan Mew mengetatkan rahangnya, Mew menyambar sepatu bola tersebut dan melemparnya pada tempat sampah yang ada disana.

"Phi Mew" seru Gulf

"Aku masih mampu membelikan mu sepatu!" seru Mew tajam seraya keluar dari kamar Gulf

"Sia kenapa phi Mew terlihat marah, memangnya apa yang salah dengan sepatu itu?"monolog Gulf

***

Garis Takdir | MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang