69

6.6K 616 312
                                    





JANGAN LUPA VOTMENT NYA HEY 😚



"Phi kapan kita lihat twins?" tanya Gulf seraya mengunyah makanannya.

"Habiskan sarapan Gulf dulu na setelah itu kita lihat twins" seru Mew dengan senyuman tulusnya.

Mew menyuapkan Gulf dengan perasaan yang berkecamuk, ia tak tahu harus berbuat apa?, ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti respon Gulf ketika melihat anak kedua mereka, ia belum siap melihat Gulf bersedih karena kesedihan Gulf itu berarti kehancuran untuknya.

"Gulf kenyang" serunya menahan tangan Mew yang hendak menyuapinya lagi.

"Tapi Gulf baru makan sedikit sayang"

"Gulf kenyang, ayo lihat twins"

"Sedikit lagi na?"

"Tidak mau!, Gulf mau lihat twins phi Mew~" Gulf mencebikan bibirnya kesal, ia belum lapar saat ini, ia hanya ingin bertemu dengan anaknya hanya itu tapi Mew malah memaksanya untuk sarapan dan itu membuat Gulf kesal.

"Iya nanti kita lihat twins tapi habiskan dulu na"

"Kalau phi gak mau mengantar Gulf keruang twins, Gulf bisa sendiri" Seru Gulf.

"Hahh baiklah kita keruangan twins, phi ambil kursi roda dulu na" seru Mew yang diangguki Gulf antusias

.
.
.

Mew mendorong kursi roda Gulf untuk menuju ruang bayi mereka, tapi sebelum itu Mew membelokan kursi roda tersebut untuk menuju taman belakang rumah sakit, ia mencoba untuk mengulur waktunya.

"Phi kenapa kita malah ketaman?" tanya Gulf sedikit mendongakan kepalanya saat merasa Mew mendorong kursi roda nya menuju taman belakang rumah sakit tersebut.

"Gulf butuh berjemur sebentar sayang"

"Tapi Gulf baik-baik saja, Gulf mau lihat twins dulu"

"Iya phi tau tapi Gulf harus mendapat sinar matahari dulu na sebentar"

"Phi Meww~" rengek Gulf sedangkan Mew hanya terkekeh dan tetap membawa Gulf menuju taman belakang.

"Hahh segar bukan udaranya?" seru Mew seraya mendudukan dirinya pada kursi yang ada disana di samping Gulf.

"..."

"Udara pagi sangat bagus untuk Gulf" seru Mew namun Gulf hanya terdiam ia enggan untuk menanggapi Mew, entah kenapa ia merasa sangat kesal dengan sikap Mew pagi ini.

Keheningan terjadi diantara keduanya, Gulf lebih memilih memperhatikan sekitarnya, melihat beberapa pasien yang sedang mengobrol dengan keluarga atau bahkan anak mereka. Tanpa sengaja netra nya menangkap pasangan yang tak jauh darinya sedang beradu argumen mengenai anak mereka. Gulf samar-samar mendengar jika anak mereka telah meninggal dan suaminya menutupi itu semua.

Entah kenapa Gulf merasa tak enak setelah mendengar percakapan pasangan tersebut, ia tak terbayang jika harus di posisi orang tersebut, harus kehilangan anaknya tanpa tahu, bahkan orang sekitarnya berperan seolah tidak terjadi apapun dan anak mereka baik-baik saja.

Gulf benar-benar tak ingin seperti itu, terlebih sedari tadi Mew seolah tak ingin Gulf melihat kedua anaknya, pikiran-pikiran negatif yang sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh Gulf kini seolah berputar di kepalanya, apa kedua anaknya baik-baik saja?, atau malah terjadi sesuatu pada keduanya sampai Mew tidak mau mempertemukan mereka?, atau kedua anaknya itu lebih memilih kembali ke sisi tuhan ketimbang bersama dirinya?.

"Apa twins baik-baik saja?" cicit Gulf tanpa sadar setelah mendengar percakapan pasangan tersebut, tak ayal hal tersebut membuat Mew menoleh cepat dan menatap Gulf yang masih setia menatap kedua pasangan tersebut.

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now