38

8.1K 629 24
                                    


"Hoi bangun lah" serunya seraya menendang kaki Gulf

"Hmm"

"Hoi bangun sebelum ku siram air"

"..."

"Benar-benar simulasi mati suri" monolognya, ia melihat air yang tersisa sedikit dalam gelas lalu meraihnya, dengan gerakan perlahan ia menuangkan air tersebut pada wajah Gulf.

"Sia!" pekik Gulf dan langsung terduduk dari tidur dan melihat siapa yang menganggu acara tidurnya.

"Phi thorn apa maumu!" maki Gulf saat melihat Thorn memasang wajah tanpa dosa setelah menyiramnya dengan air.

"Mae menyuruhku untuk membangunkan mu"

"Kau mengusili ku bukan membangunkan ku!" seru Gulf menyeka wajahnya yang sedikit basah.

"Lihat ini sudah jam 9 bodoh"

"Lalu masalahnya dimana? ini hari liburku!"

"Kau yakin tak memiliki janji?"

"Tidak, sudahlah biarkan aku tidur"

"Aku tak percaya Mew mau menikahi orang bodoh seperti mu"

"Phi thorn!"

"Sudahlah cepat mandi di bawah ada Mew"

"Hah? kenapa phi Mew bisa disini?"

"Entah Mew bilang kalian ada janji photoshoot"

"Sia phi Thorn aku lupa!" seru Gulf, ia buru-buru bangkit dari duduknya lalu menyambar handuknya dan bergegas menuju kamar mandi.

Dug

"Sia kenapa pintu ini bisa tertutup" Maki Gulf saat kepalanya terhantuk pintu yang belum sepenuhnya terbuka.

"Selalu ceroboh" seru Thorn seraya berlalu keluar dari kamar Gulf.

Setelah berkutat dengan kegiatannya Gulf buru-buru turun untuk menemui Mew, terlihat Mew sedang mengobrol bersama kedua orang tuanya dan juga Thorn, ia bergegeas untuk mendekati keempatnya.

"Phi maaf, apa kau dari tadi"

"Dia menunggu mu hingga jamuran" seru Thorn

"Hoi"

"Au sudahlah kau pergi saja Mew menunggumu dari tadi, dan Thorn berhenti menggoda Gulf" seru sang Mae sedangkan Mew hanya terkekeh melihatnya.

"Kharb kalau begitu kami pergi dulu" seru Mew seraya bangkit dari duduknya.

"Berhati-hatilah Mew" seru

"Kharb Pho" seru Mew sedangkan Gulf membolakan matanya sejak kapan Mew memanggil phonya seperti itu.

"Jangan buatkan aku keponakan terlalu cepat" pekik Thorn

"Mati saja kau" seru Gulf seraya memberikan death glare pada Thorn.

"Phi maaf aku lupa janji kita hari ini" seru Gulf saat mereka hendak menuju mobil Mew.

"Tak apa Gulf"

"Ah phi tunggu di mobil saja aku melupakan sesuatu sebentar" serunya seraya berlalu sedangkan Mew hanya menggelengkan kepalanya dan menuju mobilnya.

Sesuai permintaan Gulf, Mew menunggunya di dalam mobil seraya memainkan ponselnya, lebih tepatnya ia menghubungi sang photografer untuk memundurkan jam photoshoot yang sudah mereka janjikan, hingga beberapa saat kemudian Gulf memasuki mobil Mew.

"Sudah?"

"Hm ayo kita pergi" seru Gulf seraya memasang seatbeltnya, sedangkan Mew mulai menjalankan mobilnya.

Garis Takdir | MewGulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang