58

8.8K 631 147
                                    



Jangan lupa votmentnya gengs🤗🤗😍



"Phi tumben sekali mengajak ku pergi bersama" seru Gulf seraya memasuki mobil Thorn.

"Yasudah kau turun di halte depan saja nanti"

"Aish phi Thornn" kesal Gulf sedangkan Thorn tertawa puas berhasil membuat adik kecil kesal.

"Dimana Mew kenapa dia tidak keluar?"

"Hahh phi Mew tadi masih tertidur phi, aku tak tega membangunkan nya" Thorn menganggukan kepalanya dan mulai melajukan mobilnya menuju kampus Gulf.

"Ah phi apa perusahaan phi Mew ada masalah?" tanya Gulf

"Mana ku tahu, memangnya kenapa?"

"Tidak hanya saja beberapa kali aku melihat phi Mew tidur sangat larut bahkan saat pagi menjelang ia baru tidur" cicit Gulf sendu dan menatap keluar jendela.

"Kenapa kau tidak bertanya padanya?"

"Phi Mew hanya bilang sedang mengerjakan dokumen penting, tapi aku pernah lihat tentang nama perusahaan pengiriman barang, bukankah perusahaan phi Mew tidak bergerak di bidang itu?, tapi kenapa phi Mew mengerjakan yang berhubungan dengan jasa pengiriman itu?" tanya Gulf

Kau sudah mulai mencari tahu nya ternyata Mew, tidak salah aku mempercayakan Gulf padamu -Batin Thorn

"Mungkin dia ingin mengembangkan lebih jauh perusahaannya" seru Thorn

"Aish aku memang tidak mengerti tentang perusahaan tapi memangnya bisa seperti itu?, aku melihat phi Mew terlalu memasakan dirinya" cicit Gulf diakhir kalimatnya.

"Kau khawatir?"

"Tentu saja bagaimana jika phi Mew sakit karena terlalu memaksakan semuanya" lirih Gulf membuat Thorn mengusak rambut sang adik dan tersenyum.

"Adikku sangat perhatian eoh dengan suaminya?, aku mencium aroma orang yang sangat mencintai pasangannya disini, tidak seperti biasanya yang selalu denial" goda Thorn.

"Phi Thornn" kesal Gulf seraya memukul tangan Thorn, bukannya kesakitan Thorn malah tertawa puas.

.
.
.
.

Mew bangun dari tidurnya saat merasakan perutnya lagi-lagi terasa tak enak, ia juga merasakan berat pada kepalanya, ia menoleh kesisi ranjangnya dan tak menemukan Gulf.

"Sayang"lirihnya seraya bangkit, Mew sedikit meringis pelan saat merasakan kepalanya sangat berdenyut.

Mew mencoba menahan rasa mualnya ia butuh Gulf, ia melihat ke sisi nakasnya dan melihat ponselnya tertempel sebuah post it berwarna biru, perlahan Mew meraih post it tersebut dan membacanya.

Phi Gulf ada ujian pagi ini, maaf tidak membangunkan phi, phi terlihat lelah tadi, jika phi ingin pergi ke kantor baju phi sudah Gulf siapkan na di tempat biasa, dan Gulf juga membuatkan sarapan dan susu di meja makan, jangan lupakan sarapan phi na. We love you daddy❤️.

Mew tersenyum saat membaca post it tersebut, tapi beberapa saat kemudian senyumnya lintur, ia buru-buru bangkit dari ranjangnya untuk menuju toilet saat rasa mualnya tak bisa tertahan lagi.

Mew memuntahkan isi perutnya yang tak mengeluarkan apapun, beberapa hari yang lalu Mew memang menemani Gulf untuk memeriksakan kehamilan Gulf, dan saat itulah ia tahu jika muntah yang selama ini ia alami adalah karena ia mengalami Caouvade Syndrom, hal ini biasa terjadi pada calon ayah di saat kehamilan bahkan nanti saat menjelang proses kelahiran.

Dan Mew dianjurkan untuk mengolah stress nya atau syndrom ini akan memunculkan gejala yang lebih ekstrim, seperti mimisan yang berlangsung lama, kelelahan, atau depresi, tapi pada kenyataannya ia belum bisa untuk mengolah stressnya pasalnya saat ini ia dan Thorn dalam penyidikan tentang pelaku yang hampir membunuh Gulf dan juga bayinya, terlebih jam tidurnya sangat berantakan beberapa hari ini, bahkan terkadang ia menyembunyikan morning sicknessnya dari Gulf, karena ia tak ingin Gulf khawatir.

Garis Takdir | MewGulfWhere stories live. Discover now