Bodyguard

1.4K 128 1
                                    

Happy Reading :)

Sorry For Typo






















"Gio bangun"Galih menguncang pelan tubuh Giovan yang masih masih terlelap dibalik selimut tebalnya

"Nnnggg"Giovan melenguh pelan berusaha membuka matanya

Ia mendudukkan badannya dengan terpaksa. Ia menatap Galih dengan mata yang masih terbuka sepatoh

"Tumben gak pake air?"tanya Giovan serak khas bangun tidur

"Kamu mah abang siram marah, gak disiram salah. Maunya apa sih?"

Giovan terkekeh pelan "Sana keluar. Gio mau mandi"

"Yaudah jangan lama-lama yah nanti telat"

"Hmm?"

Giovan segera bergegas menyiapkan diri untuk sekolah

30 menit berlalu Giovan turun menuju meja makan dengan seragam yang sudah rapi

"Pagi sayang"sapa Kirana mengecup pelan pipi Giovan

"Pagi ma"jawab Giovan seadanya

"Mulai hari ini kamu sama Bang Gavin diantar ya"ucap Evan

"Kok gitu pa?"tanya Giovan

"Makan dulu nanti papa jelasin"

Giovan mengangguk dan mulai memakan sarapannya bersama dengan ketiga abangnya

"Kenapa liat Gio kayak gitu?"tanya Giovan risih dengan abang-abangnya

"Gak papa"jawab Galen mewakili

Giovan tak ambil pusing ia memilih melanjutkan sarapanya

Setelah sarapan Giovan segera menuju ke depan rumah disana ada ayahnya, Gavin dan dua orang yang tidak dikenal Giovan

"Gio sini"panggil Evan "kenalin ini om samuel dan om Vino dia bodyguard kamu "

"Ha? Bodyguard?"

Evan mengangguk "Mulai hari ini  mereka bakalan antar kamu ke sekolah dan pulangnya juga sama mereka terus kalau kamu ada keperluan ke luar rumah mereka yang bakalan ngantar kamu"

"Tapi kan-"

"Gak usah banyak tanya nanti kita telat ayo masuk"Ajak Gavin

Setelah pamitan ke papanya Giovan langsung masuk ke mobil

"Vin jagain adeknya yah dan kamu juga harus jaga diri"

Gavin mengangguk "pasti pa" ia pun segera masuk ke dalam mobil

Evan beralih menatap bodyguardnya "kalian jagain kedua anak saya sebaik mungkin"

"Siap tuan"ucap dua bodyguard itu bersamaan "kalau begitu kita pamit tuan"

Evan mengangguk

Sementra di seberang jalan sebuah mobil sedan hitam terparkir pemuda di dalamnya mengamati kediaman rumah Narenda. Ralat, mengamati anak bungsu Narendra

"Bos sekarang Giovan dikawal oleh bodyguard"

"Baiklah, Hentikan pengikriman surat ancaman itu"

"Baik bos"

Sambungan telfon terputus

"Dad"seorang remaja cantik memasuki ruangan daddynya. Remaja itu tampak sudah memakai seragam sekolahnya

"Apa?"

"Daddy serius mau bunuh Giovan?" tanyanya to the point

"Kenapa? Kamu suka sama dia? Sudah daddy peringati untuk tidak melibatkan perasaan kepada anak Evan itu ingat kehadirannya yang membuat mommy kamu bunuh diri"

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang