Flasback 2

991 108 1
                                    

Pernikahan Evan dan Kirana sudah dilaksanakan lima bulan yang lalu. Dan selama itu Kirana tak merasakan kasih sayang dari seorang suami. Mereka tinggal disebuah rumah yang dibelikan ayah Evan. Setiap hari Evan selalu berangkat pagi ke kampus dan pulang larut malam dengan alasan ia membantu ayahnya di kantor. Kirana harus menghentikan kuliahnya karena kandungannya yang mulai membesar.

Semua itu masih dirasakan Kirana ketika anak pertama mereka lahir yang diberi nama Aksa Galen Narendra. Dan setelah kelahiran Galen Evan ingin berpisah dengan Kirana dan menepati janjinya dengan Luna. Tapi sang ayah, Narendra tidak mengijinkannya. Mau tak mau Evan harus menurututinya

Saat umur Galen sudah dua tahun. Suatu hari Evan pulang dalam keadaan mabuk kelemahan Evan yang tak bisa mengontrol diri membuatnya tidak bisa mengendalikan nafsunya dan kembali melakukan kesalahannya dulu pada Kirana. Meski sudah suami istri mereka tak pernah melakukan hal itu semenjak menikah dan pada malam itu dalam keadaan mabuk Evan melakukannya pada Kirana walau Kirana sudah menolak

Dan dua minggu setelah kejadian itu Kirana dikabarkan kembali hamil anak kedua mereka. Membuat Luna semakin muak ia semakin mendesak Evan agar meninggalkan Kirana dan menikahinya namun Evan tak mungkin meninggalkan Kirana dalam kondisi hamil

Meski sudah memiliki dua orang anak Evan tak pernah memberikan kasih sayang yang seharusnya diberikan seorang ayah kepada anaknya. Ia selalu sibuk dengan urusan kantornya begitupun Kirana ia juga menyibukkan diri untuk membuka butiknya. Kedua anak mereka dirawat oleh Nilam ibu Evan.

Desakan yang diberikan Luna membuat Evan semakin frustrasi memikirkan antara memilih istri dan kedua anaknya atau Luna cinta pertamanya. Setiap Evan frustrasi ia selalu melampiaskan kekesalannya kepada Kirana. Dan ia selalu mengingatkan Kirana untuk meminum obat agar Kirana tak hamil lagi. Kirana yang saat itu sudah mulai ditunbuhi rasa cinta pada Evan hanya menurut. Hingga saat anak kedua mereka berumur dua tahun Kirana mendengar Evan akan menceraikannya meski ayah Evan tak setuju dengan sengaja Kirana tak meminun obat yang diberikan Evan sehingga ia kembali hamil anak ketiga dan saat itu Evan kembali gagal menceraikan Kirana

Mendengar kehamilan Kirana dengan perasaan muak Luna menerima perjodohannya dengan Panji Diningrat. Tapi ia masih memegang janji Evan untuk tetap menikahinya bagaimanapun ia tak mencintai Panji tapi ia dipaksa oleh orang tuanya.

Setelah kelahiran anak ketiga Evan hubungannya dengan Luna semakin merenggang berbagai masalah mulai datang. Hubungan mereka mulai retak dan pada saat itu Kirana memanfaatkan waktu untuk benar-benar memiliki Evan seutuhnya. Ia mulai menarik simpati Evan kepadanya melupakan ketiga anaknya. Ia hanya ingin memiliki Evan. Semakin lama Evan mulai menempatkan hatinya pada Kirana dan untuk pertama kalinya Evan dan Kirana melakukan hal itu dengan rasa cinta

Disaat mereka mulai mencintai Luna kembali hadir ke dalam rumah tangga mereka. Kembali meminta Evan untuk menikahinya padahal ia juga dalam keadaan hamil anak dari Panji. Tentu Evan menolak ia tak mungkin menikahi Luna yang hamil tapi bukan hamil anaknya bahkan anak dikandungan Luna masih memiliki Ayah

Lahirnya ada keempat Evan bertepatan seminggu setelah Ibu dari Evan yaitu Nilam meninggal karna penyakit yang beliau derita. Evan sangat terluka pada saat itu kehilangan orang yang sangat ia sayangi. Tapi rasa kehilangan itu terganti saat jari kecil itu menggenggam jari telunjuknya. Evan menatap wajah anak bungsunya bibir mungil, mata bulat dan kulit putih itu terlihat sangat mirip dengan mendiang ibunya.

"Mas"Evan mendengar panggilan Kirana yang berbaing tak jauh dari box bayi tempat anak bungsunya "Jika mas masih ingin kita berpisah sekarang aku ikhlas. Tapi sebelum kita berpisah tolong beri nama bayi kita mas"

Dan seketika bayi yang berada dalam box bayi itu menangis seakan tak mengzinkan orang tua mereka berpisah

Evan membawa bayi mungilnya itu kedalam gendongannya "Namanya Arkana Giovan Narendra"

Tapi tangisan dari bayi itu belum berhenti

"Mas tolong bawa Giovan kesini mungin ia haus"pinta Kirana

Evan membawa bayi itu ke arah Kirana sebelum memberikannya kepada Kirana ia berkata "Papa dan mama mu tidak akan berpisah Gio"
Sekita tangis Giovan berhenti. Kirana yang mendengar ucapan Evan langsung menatap Evan dengan pandangan terkejut

"Maksud mas?"

"Kita tidak akan berpisah. Kehadiran Giovan membuat aku sadar bahwa seharusnya kita tidak lagi bertingkah kekanak kanakan seperti dulu. Kita sudah memiliki empat orang anak dan itu sudah menjadi bukti bahwa sebenarnya kita saling mencintai dan ditakdirkan untuk bersama. Jadi kita tidak akan berpisah"

Perkataan Evan membuat Kirana terharu "Ba-bagaimana dengan Kak Luna?"

"Biar aku yang bicara dengannya"

Kirana mengangguk kemudian beralih menatap bayi mungil yang sudah tertidur di gendongannya "terimakasih Gio sudah hadir kedunia Ini"

Malam itu Evan benar-benar menemui Luna menyampaikan maafnya karna ia tak lagi bisa melanjutkan hubungan terlarang mereka dengan tegas Luna menolak. Namun, Evan sudah pada pendiriannya ia akan memulai hidup baru dengan keluarganya.

Luna tak terima ia benar-benar sudah
dibutakan oleh cinta setelah tiga hari kelahiran anaknya ia memilih melakukan hal gila dengan mengakhiri hidupnya. Ia dikabarkan meminum obat tidur beberapa butir sehingga membuatnya overdosis dan merenggang nyawa di tempat

Evan dan Kirana menghadiri pemakaman Luna tampa mereka sadari seseorang yang sedang menggendong bayi perempuan menatap tajam ke arah mereka penuh dendam

"Daddy tidak akan pernah membiarkan mereka hidup bahagia bunga"

Keinginan terbesar Galen akhirnya terwujud setelah kehadiran adik kecilnya. Ia merasakan hangatnya keluarga kasih sayang dari mama dan papanya selama ini ia selalu dirawat oleh sang nenek begitun kedua adiknya Galih dan Gavin. Galih yang masih kecil sering menangis karena merindukan kasih sayang seorang mama dan papa begitupun Gavin yang masih berumur satu tahun.

Giovan adalah sesuatu yang sangat berharga bagi mereka. Giovan hadir membawa kasih sayang dan rasa cinta pada keluarga mereka

"abang itu apa?"tanya Galih ketika melihat kotak kecil berisi empat kalung di dalamnya

"Ini kalung"jawab Galen "ini dikasih nenek sebelum nenek pergi"

Galih memandangi satu kalung yang memiliki warna berbeda dari dari tiga kalung yang lain. Galen pun paham dengan apa yang tatapan adiknya itu

"Yang warna biru ini punya adek Gio"

"Kenapa belbeda"tanya Galih

"Abang gak tau kata nenek ini buat adek Gio. Tapi nanti dikasih kalau adek Gio udah besar. Terus nenek juga bilang kita harus jaga adek Gio karna adek Gio adalah kebahagiaan untuk kita semua. Galih maukan jaga adek Gio?"

"Mau. Adek apin juga?"

"Juga dong"



NARENDRA BROTHERS (Revisi)Where stories live. Discover now