Mimpi Buruk

1.4K 111 0
                                    


Happy Reading :)

Jangan lupa vote sama komennya

Maaf yah kalau ada Typo

Galih termenung di taman rumah sakit memikirkan hubungan yang sudah berakhir. Hubungan memang hanya berjalan selama 7 bulan tapi tak dapat ia pungkiri ia benar-benar mencintai Amira. Amira adalah gadis yang sudah ia incar sejak masih SMA tapi ia baru berani mengungkapkan perasaannya 7 bulan yang lalu. Ingin Galih memperjuangakan Amira tapi ia jadi berfikir seharusnya saat ini Amira memaklumi kondisinya jika perlu ia memberikan semangat untuk Galih melewati masalahnya sekarang.

"Galih"

Lamunan Galih buyar ketika Evan memanggilnya

"kamu kok disini kenapa gak masuk?" tanya Evan

"Lagi ngadem aja Pa"jawab Galih

Evan pun duduk disamping Galih "Kamu kenapa kok murung banget sih, lagi ada masalah?"

"Gak pa Galih gak papa kok cuma kepikiran sama tugas yang lagi numpuk" jawab Galih sebenarnya ia ingin menceritakan masalahnya pada Evan tapi ia tidak ingin menambah beban pikiran Evan. Lagi pula ini hanya masalah hubungannya saja

"Yakin?"

"Iya Pa"

"Yaudah. Papa cuma mau pesan kalau kamu ada masalah cerita sama papa jangan dipendam sendiri".

"Iya Pa"

"Kita masuk yuk"ajak Evan "emang kamu gak mau ketemu Gio?"

"Emangnya Gio udah mau ketemu sama kita?"

Evan mengangguk "Dibujukin sama kakek dan nenek kamu"

"Kakek Abraham sama nenek Dian?"

"Iya. Tapi... Kakek kamu bilang kalau Giovan mau kakek bakal bawa Giovan ke Singapura buat berobat"

"Ke Singapur?"

"Iya"

"Papa ijinin gitu?"

"Papa gak bisa larang kalau Gio mau kita harus biarin papa yakin Gio tau jalan terbaik buat dia"

Galih pun mengangguk dalam hati ia berharap Giovan menolak tawaran kakeknya itu

*

Gavin memeluk Giovan menumpahkan rasa rindunya selama 2 hari ini tak bertemu

"Gio abang kangen tau, kalau abang ada salah abang minta maaf. Tapi Gio jangan kayak gini lagi yah gak mau ketemu abang. Kalau Gio marah Gio boleh hukum abang deh, tapi jangan diemin abang lagi yah. Abang mohon" oceh Gavin masih tak melepas pelukannya

"Abang lepasin sakit..."rengek Giovan

Gavin yang sadar bahwa ia memeluk tubuh adiknya yang sedang terluka langsung melepas pelukannya

"Mana yang sakit. Maafin abang yah, abang hilaf"

Plak!

"Punggung Gio sakit. Jangan peluk-peluk lagi"omel Giovan setelah memukul lengan Gavin

"Aduh"Gavin mengelus lengan yang dipukul Giovan"katanya sakit, mukulnya masih bisa kenceng banget"

"Udah, jangan berisik ini rumah sakit loh"lerai Dian sedang mengupas buah apel untuk Giovan "kamu juga Vin lain kali lebih hati-hati kasian adekmu

Giovan menatap Gavin dengan tatapan mengejek

"Kalau gak sakit udah abang peluk lagi kamu"Gavin berjalan menuju kakek abraham yang sedang menonton perdebatan mereka

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora