Pagi ini Giovan sudah rapi dengan saragamnya. Ia menurini tangga dengan penuh semangat
"Den"panggil bi Siti
Giovan berhenti dan beralih menatap bi Siti
"Apa bi?"tanya Giovan
"Ini den semalam bibi nemu surat ini di saku celana aden tapi udah basah jadi bibi keringin dulu. Tapi aden tenang aja gak bibi baca kok" jawab Bi Siti sambil menyerahkan sebuah kertas
Giovan menerima surat itu. Ia ingat ada seorang pemuda aneh yang memberikan surat itu kepadanya kemaren "makasih bi"
"Sama-sama den. Kalau gitu bibi ke belakang dulu ya den"ujar Bi Siti dan kembali ke belakang untuk melanjutkan menyuci
Giovan kembali membuka surat itu membacanya lagi "Maksud surat ini apa coba"pikir Giovan
"Gio kamu ngapain?"tanya Gavin yang juga baru turun dari kamarnya
Giovan langsung menyimpan surat itu ke dalam saku celananya "Eh iya bang"
"Apaan tu?"tanya Gavin kepo
"Ngak ada apa-apa yuk ke sarapan yang lain udah nunggu"jawab Giovan dan langsung menuju ke meja makan
Saat sarapan berlangsung Giovan hanya diam sambil mengaduk-ngaduk makanannya pikirangnya masih pada surat itu ia penasaran tapi ia takut kalau orang itu hanya mengerjainya bila ia melakukan isi surat itu
"Gio "panggil Evan, namun tak dijawab
"Giovan"panggil Evan lagi
"Gio"panggil Gavin yang duduk di samping Giovan
"Iya"jawab Giovan kaget hingga menjatuhkan sendoknya. Ia melihat semua yang ada di meja makan sudah memperhatikannya "kenapa kok liatin Gio kayak gitu?"tanya Giovan heran
"Seharusnya kita yang nanya kamu kenapa?"tanya Kirana "itu makanannya kok cuma diaduk?"
"Kamu sakit?"Gavin mengulurkan tangannya ke dahi Giovan
"Aa Gio gak papa"Giovan langsung menghalai tangan Gavin
"Kamu beneran muka pucet kayak gitu? "saut Galen
"Apa jangan-jangan kamu sakit karna hujan-hujan kemaren kalau iya bang Galih yang salah"selidik Gavin menatap Galih tajam
"Loh kok abang sih?"sela Galih tak terima
"Udah bang Gio gak papa kok. Sekarang kita berangkat aja yuk" lerai Giovan
"Kamu beneran gak papakan. Kalau emang gak enak badan istirahat aja dulu"ucap Kirana
"Iya Dek kalau sakit istirahat aja dulu"tambah Galih
"Gio gak papa kok cuma lagi kepikiran olimpiade aja kan tinggal seminggu lagi"jawab Giovan bohong
"Yaudah kalo kamu beneran gak papa. Sekarang berangkat gih" suruh Kirana
Giovan mengangguk lalu menyalami Evan dan Kirana secara bergantian dan diikuti Gavin
*
"Dek kamu beneran gak papa?"tanya Gavin sudah berapa kali Gavin menanyakan hal yang sama sejak berangkat dan sekarang sudah sampai di sekolah.
"Beneran bang Gio gak papa. Udah deh Gio ke kelas dulu"Giovan langsung meninggalkan Gavin
Sampainya di kelas Giovan langsung duduk di kursinya. Kedua sahabatnya itu belum datang jadi ia sedang duduk sendiri. Bukan tak punya teman lain tapi Giovan hanya malas untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain, yang sibuk dengan urusannya masing-masing ada yang lagi mabar di pojok, ada yang lagi nyalin tugas, ada yang ngegibah, yang cewek sibuk dandan
![](https://img.wattpad.com/cover/239201316-288-k270975.jpg)
YOU ARE READING
NARENDRA BROTHERS (Revisi)
Teen FictionEvan dan Kirana sepasang suami istri yang memiliki Empat orang anak Galen, Galih, Gavin dan Giovan. Awalnya keluarga ini terlihat harmonis Tapi ada saja yang tidak suka dengan kebahagian mereka. Kisah cinta di masa lalu yang masih menyisakan denda...