Jadi guys di part ini problemnya bakalan mulai muncul. Mungkin seiring berjalannya waktu part berikutnya akan lebih banyak konflik gak sesantai part-part sebelumnya
Ok guys, happy reading:)
Jangan lupa vote and comennya
Giovan duduk di tepi danau sambil melemparkan batu pipih yang ia dapat di pinggir danau. Setiap lemparannya membuat batu itu melayang di atas air dan berakhir terbenam
Pikirannya kacau. Ia sungguh tak percaya apa yang dilakukan oleh papanya tapi mau gimana lagi buktinya ia melihat sendiri. Dalam hati ia bertanya 'apakah ia salah jika tak mau bicara dengan Papanya?'
"Akhhhh. JAHAT... PAPA JAHAT..." teriak Giovan di pinggir danau.
Untung danau itu tidak ada orang. Hanya dia sendiri danau itu juga jauh dari jalan raya jadi tidak banyak orang yang lewat kesini. Hanya ada jalan kecil yang menghubungkan beberapa rumah disana
Danau ini adalah tempat yang sering Giovan kunjungi bila ia sedang ada masalah. Dan danau ini lumayang jauh dari rumahnya
"Kak Giovan"sapa seorang yang baru datang
Giovan sedikit terlonjak dan langsung melirik ke sumber suara yang ada di belakang
"Hai kak ngapain disini?"sapa gadis itu
"Lo?"Giovan tau gadis itu tapi tak tau namanya
"Iya kak aku Delita yang kerumah kakak waktu itu sama kak Fitra" jawab Delita seakan tau yang dipertanyakan Giovan
"Oo Lo ngapain disini? ngikutin gue?" tanya Giovan ke geeran
"Nggak kok" Delita duduk disamping Giovan "Rumah aku disana makanya aku lewat sini eh gak taunya ada kak Giovan"jawab Delita menunjuk sebuah rumah yang tau jauh dari sana
Giovan hanya ber 'o' ria "Terus ngapain duduk di sini?"
Delita hanya tersenyum "nemenin Kak Giovan kayaknya kakak lagi galau jadi aku temenin takutnya nanti kak Giovan nekat nyemplung ke danau"
"Gue gak galau" ketus Giovan
"Gak galau yah atau mungkin ada masalah lain yang bikin kakak nangis?"
"Gue gak nangis yah"
"Itu matanya sembab"
Giovan langsung memalingkan wajahnya benar saat ditaksi tadi ia menangis sampai supir taksi heran melihatnya
"Lo gak usah kepoin Gue sana Lo balik nanti emak Lo nyariin lagi"suruh Giovan
"Kak Giovan kok perhatian banget sih"
Giovan hanya mendengus kesal
Suasana menjadi hening beberapa saat
"Kak Gio gak papakan?"tanya Delita memandang lekat wajah Giovan
"Gak papa. Udah Lo pergi aja sana. Gue lagi pengen sendiri" jawab Giovan
"Yaudah kayaknya sejak tadi aku diusir mulu deh aku pergi yah" ucap Delita tapi tak bergerak sedikit pun. Ia malah memandang danau yang terlihat tenang
"Kok Lo masih di sini katanya mau pergi?"
"Iya sih tadi tapi kayaknya gak jadi deh. Di sini asik juga ternyata" Jawab Delita
"Terserah Lo deh. Bikin gue tambah bete aja"ketus Giovan
"Oo kakak lagi bete. Ikut aku yuk"ajak Delita
"Kemana?"
"Ada deh. Nanti kakak pasti suka tempatnya lebih indah dari pada disini. Di jamin deh bete kakak ilang"
YOU ARE READING
NARENDRA BROTHERS (Revisi)
Teen FictionEvan dan Kirana sepasang suami istri yang memiliki Empat orang anak Galen, Galih, Gavin dan Giovan. Awalnya keluarga ini terlihat harmonis Tapi ada saja yang tidak suka dengan kebahagian mereka. Kisah cinta di masa lalu yang masih menyisakan denda...