Selamat Datang

968 93 5
                                    

:)

Kirana merapikan rambut Giovan dengan jari-jari lentiknya. Sore ini Giovan sudah diperbolehkan pulang ia pun juga sudah selesai ganti baju. Hanya tinggal menunggu Evan saja

"Mama"panggil Giovan

"Hmm?"

"Abang mana?"

"Abang yang mana. Galen, Galih apa Gavin?"

"Yah terserah aja yang mana tapi kok gak ada yang kesini, emang mereka gak tau hari ini Gio pulang" gerutu Giovan "Bahkan kakek sama nenek gak kesini juga, mereka masih dirumahkan?"

"Kakek sama nenek kamu masih di rumah kok. Kalau abang kamu mama gak tau mungkin lagi ada urusan"

"Urusan apa cobak? Hari ini kan hari minggu"

"Udah nanti dirumah juga ketemukan"

Tok! Tok! Tok!

Evan masuk bersama dokter Arya

"Udah ganti baju aja ni"ucap dokter Arya menghampiri Giovan yang sudah duduk di kursi rodanya

"Kan Gio mau pulang"jawab Giovan

"Iya, iya yang mau pulang tapi ingat pesan om. Geraknya dijaga jangan banyak-"

"Tingkah"potong Giovan. Ia sudah hafal di luar kepala apa yang akan disampaikan Arya

"Pinter"puji Arya

"Udah siap semuakan ma?"tanya Evan

"Udah pa. Baju-baju Gio udah mama masukin tas semua"jawab Kirana

"Yaudah kita pulang yuk pasti Gio udah kangen rumah"ucap Evan mengelus pelan rambut Giovan

"Yaudah ayo kalau gitu. Arya mbak, om sama Gio pamit dulu makasih banyak karna udah rawat Giovan yang nakal ini"

"Iya mbak sama-sama. Itu kan udah tugas Arya sebagai seorang dokter. Apalagi Gio itu keponakan Arya"

Evan mengangguk ia segera mendorong kursi roda Giovan dan Kirana membawa tas Giovan yang berisi beberapa baju. Arya pun ikut mengantarkan sampai ke depan. Namun saat masih melewati koridor seseorang memanggil mereka

"Tunggu"

Mereka serentak menoleh ke belakang. Seorang remaja perempuan seumuran dengan Giovan menghampiri mereka

Giovan menatap remaja yang berlari kearah mereka. Tunggu! Giovan kenal dengan orang itu

Deg!

Giovan meremas celana yang ia pakai. Selintas peristiwa orang-orang yang menyiksanya beberapa waktu yang lalu terlintas di kepalanya

"Bunga"gumam Giovan

"Siapa kamu?"tanya Evan menatap gadis itu

"Sa-saya Bu-Bunga"jawabnya ragu

Kirana yang mendengar itu langsung berdiri di depan Giovan "mau apa kamu?"

Bunga langsung berlutut di kaki Kirana "maaf, maaf, saya mohon maafin daddy saya. Saya mohon tolong bebasin daddy saya. Saya udah gak punya siapa-siapa lagi selain daddy. Saya mohon tolong bebasin daddy saya"Bunga memohon tak peduli ia menjadi tontonan orang lain

Kirana tersenyum miring "jadi kamu anak bajingan itu. Jangan kamu pikir dengan kamu berlutut bahkan sampai bersujud dikaki saya, saya akan pernah membebaskannya. Tidak. Dia pantas mendapatkan itu karna dia hampir merenggut nyawa anak saya"

"Saya mohon"lirihnya. Air matanya sudah membajiri pipinya. Ia menatap Giovan dan beralih berlutut di hadapan Giovan "Giovan aku mohon Gio maafin aku sama daddy Gio aku mohon"

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Where stories live. Discover now