Diamond

1K 119 2
                                    

Happy reading:)
















Giovan berdiri di depan sebuah lemari kaca didalam ada Piala mendali dan piagam dari berbagai olimpiade yang pernah Giovan menangkan sebelumnya.

Tiba-tiba Gavin datang dan langsung memeluk Giovan dari samping

"Ngapain?"tanyanya

"Mmm... Habis narok itu"Giovan menunjuk piala, mendali dan piagam yang baru saja ia dapat tadi siang

Gavin memandang ke arah lemari dengan pandangan yang tak dapat diartikan

"Kenapa bang?"tanya Giovan

"Sekarang kamu udah dapat juara olimpiade tingkat nasional berarti kamu bakalan ajuin beasiswa ke London dong?"

Giovan mengangguk

"Bakalan tinggalin abang dong?"

"Masih satu taun lagi bang. Itu pun kalau Gio dapat beasiswanya. Emang kenapa abang gak mau?"

Gavin menggeleng "Bisanya kita itu kemana-mana berdua. Terus nanti kalau kamu pergi abang sendiri dong. Kamu juga sendiri di sana"

Giovan tersenyum ia melepas pelukan  Giovan memutar badannya menghadap Gavin

"Bang nanti kalau abang udah kuliah kita juga bakalan pisah abang ke kampus aku ke sekolah itu berarti kita udah gak bisa barengan lagi"

"Kan masih bisa ketemu di rumah"

Giovan hanya membalas dengan senyuman. Dalam hati ia juga tidak ingin pisah jauh dari keluarga tapi Giovan tidak ingin usahanya selama ini untuk mendapatkan beasiswa itu sia-sia

*

Untuk kedua kalinya Delita memasuki rumah Giovan. Ia pergi bersama Fitra untuk menghadiri perayaan kememangan Giovan dalam Olimpiade

"Eh udah dateng. Ayo masuk"ajak  Gavin

Fitra dan Delita mengikuti Gavin ke dalam rumah. Mereka langsung menuju ke arah kolom renang disana sudah ada Galen, Haikal dan Leon yang sedang menyiapkan alat barbeque

Delita juga melihat ada Safira yang sedang mengobrol dengan Kirana di ayunan. Ketika melihat Delita Safira langsung melambaikan tangannya

"Del sini"

Delita tersenyum dan segera mendekat ke sana

"Ini yah yang namanya Delita?"tanya Kirana

Delita mengangguk "Iya Tante"

"Pacarnya Gio?"tanya Kirana

"Mama!"dapat didengar suara Giovan

Mereka bertiga langsung menatap Giovan yang membawa nampan berisi daging yang akan dipanggang. Tatapan Giovan tampak memperingati Kirana untuk tidak macam-macam dan tidak membahas hal itu

Kirana hanya tersenyum manis menanggapi anak bungsunya itu.

"Mending kita ke dapur yuk siapin saus buat barbequan"ajak Kirana kepada Safira dan Delita

"YUHUUU GIOVAN ADEK ABANG PALING GANTENG, DIMANA KAMU?" teriakan Galih mengalihkan perhatian mereka semua

"EH INI BUKAN HUTAN YAH GAK USAH TERIAK-TERIAK"saut Gavin

"KAMU JUGA TERIAK GAVIN"

Giovan cuma menggeleng melihat kedua abangnya itu

"Gio adek abang"Galih langsung memeluk Giovan "selamat yah. Abang ikut senang atas kemenagan kamu"

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Where stories live. Discover now