mungkin ini akhirnya

1.9K 141 9
                                    


Maaf ya kalau ada Typo

Happy Reading :)

Giovan hanya diam dilantai dingin itu. Ia tak mampu walau hanya bergerak sedikit. Mungkin sudah 3 jam ia tak Bergerak baik satu sentipun dari tempat semula

Cklek!

Suara pintu terbuka. Giovan dapat melihat cahaya kecil mungkin cahaya senter.

Seorang laki-laki berjongkok di hadapan Giovan ia meletakkan sebotol air minum di hadapan Giovan

"Ayo bangun"laki-laki itu membantu Giovan untuk duduk.

Giovan yang sudah tak punya tenaga untuk melawan hanya menurut.

"Minum lah"ucap laki-laki itu setelah membuka botol air minum yang ia bawa. Ia membantu Giovan, hampir satu botol itu Giovan habiskan karna ia benar-benar haus dan lapar

Laki-laki itu beralih melonggarkan ikatan di tangan Giovan

"Apa kamu mengingat nomor telepon orang tuamu atau salah satu keluargamu?"tanya laki-laki itu

Giovan mengangguk lemah

"Sebutkan! Saya akan menghubungi mereka dan memberi tau keberadaan mu agar mereka bisa menyelematkanmu"

Giovan menyebutkan satu persatu nomor bukan nomor Evan atau Kirana tapi nomor Gavinlah yang paling ia hapal

"Baiklah saya akan menghubunginya. Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk membantu mu. Semoga mereka datang lebih cepat untuk menyelematkanmu"

"Terima kasih"ucap Giovan parau

Laki-laki itu mengangguk dan pergi dari sana

*

Sudah pukul 4 dini hari Gavin sudah mencari Giovan keberbagai tempat tapi tak ada hasilnya. Gavin duduk di sebuah taman, taman yang sering dikunjunginya bersama Giovan. Iya sama sekali belum pulang setelah mendapat telfon dari orang yang bernama Panji itu. Rintihan Giovan masih terngiang-ngiang di kepala Gavin.

Drttt!

Sebuah notifikasi di hp Gavin

+628127381xxxx

Cepat selamatkan adikmu nyawanya dalam bahaya. Kamu hanya punya waktu sebentar dan jangan sampai terlambat
Datanglah ke xxxxxxx

"Siapa yang ngirim ini?"monolog Gavin "semoga alamat ini benar"

Gavin segera menuju ke mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana. Ia segera melajukan mobilnya menuju rumah ia tak mungkin pergi sendiri jadi ia akan meminta bantuan pada papanya

*

Giovan membuka matanya ketika wajahnya terasa basah dan benar saja salah satu anak buah panji menyiramnya dengan air

"Bangun"perintahnya dan langsung menarik Giovan agar berdiri

Giovan yang sudah tak bertenaga hanya menurut ketika ia diseret ke hadapan Panji. Di hadapan Panji sudah memegang sebuah tongkat besi dan dua anak buahnya memegang balok kayu

"Mungkin ini akhirnya"-batin Giovan satu kata yang menggambarkannya saat ini 'Pasrah'

"Siap bermain Giovan"ucap Panji

Giovan hanya diam dengan kepala menunduk

Sreet!

Rambut Giovan ditarik hingga membuatnya mendongak "Kalau ditanya itu jawab. Paham" Panji mendorong kepala Giovan sehingga ia sedikit terhuyung

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Where stories live. Discover now