Bonus Part 1

993 86 19
                                    

Happy Reading:)

Maaf yah kalau ada typo

"Dek bangun"Gavin menguncang tubuh Giovan yang masih begelung dalam selimut.

"Hmm?"hanya gumaman yang terdengar

Gavin menggerutu kesal melirik jam tangannya 45 menit lagi kelasnya akan dimulai.

"Gio bangun. Delita nungguin kamu dibawah"ucap Gavin asal

"Hah"Giovan membuka matanya

"Denger nama Delita aja langsung bangun"omel Gavin "cepet mandi sana nanti kamu telat"

"Delita mana?"tanya Giovan linglung

"Gak ada"Gavin melangkah keluar

*

Kirana menata sarapan di atas meja. Disana sudah ada Evan, Galih dan Gavin tinggal sibungsu yang belum hadir.

Tak lama terdengar suara langkah kaki menuruni tangga

"Gio tas kamu mana?"tanya Evan

"Gio gak bawa tas lagian disekolah Gio cuma ambil absen terus nyantai-nyantai aja lagi. Kan tinggal mempersiapkan perpisahan" jelas Giovan duduk disamping Gavin

Jika ditanya dimana Galen jawabannya ia sudah dirumah barunya bersama sang istri. Galen dan Oliv sudah menikah sejak enam bulan yang lalu

"Gio. Ini buat kamu"Galih memberikan amplop putih pada Giovan

"Apa ni? Uang?"Giovan mengambil amplop itu

"Buka aja"

Giovan membuka amplop putih itu dengan hati-hati menarik kertas didalamnya dengan rasa penasaran ia membaca kertas itu. Seyumnya mengembang setelah membaca isinya

"Ini serius?"tanyanya tak percaya pada Galih

Galih mengangguk

Giovan berteriak senang memeluk Gavin yang ada disampingnya. Gavin yang sedang menyantap makanan hampir saja menyemburkan makanannya keluar karena kaget dengan pelukan tiba-tiba yang diberikan Giovan

Evan dan Kirana tak kalah heran

"Mama sama papa harus liat ini"Giovan berlari ke arah Evan memperlihatkan kertas yang sejak tadi ia pegang

"Oo jadi anak papa keterima di stanford university?"

"Iya pa. Karna kemaren dia murung gara-gara gak dapet berasiswa di Inggris. Galih sarananin aja stanford gak taunya keterima"jelas Galih

"Selamat anak mama"Kirana merentangkan tangannya. Dengan senang hati Giovan masuk ke pelukan mama kesayangannya itu

"Wah anak papa bakalan merantau ni?"

Giovan terkekeh tak bisa menyembunyikan kebahagiannya

"Selamat yah"

*

Giovan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menyusuri jalan menuju sekolah yang sebentar lagi akan ia tinggalkan. Ia melihat seorang gadis yang berdiri di Halte bus. Giovan menghentikan mobilnya tepat di depan gadis itu

"Mau tumpangan neng?"

Gadis itu mendorong dahi Giovan pelan

"Gue gak mau yah. Nantinya Delita marah sama gue"

"Santai aja kali. Delita gak bakalan cemburu kalau Gue cuma kasih tumpangan"
 
Gadis itu tertawa pelan. Akhirnya ikut masuk ke dalam mobil Giovan

NARENDRA BROTHERS (Revisi)Where stories live. Discover now