Papa Tolong

2.4K 183 4
                                    

"Pa kayaknya yang lain udah pada tidur deh"ucap Giovan yang sudah sampai di dalam rumahnya. dengan tangan kanan yang meneteng tasnya dan tangan Kiri menenteng sepatu

"Kayaknya iya dek"jawab Evan yang juga menenteng kantong plastik berisi martabak

"Ini bapak sama anak dari mana?" suara tak asing itu datang dari ruang keluarga

Giovan dan Evan serempak menoleh ke sumber suara. Di sana tampak ada Kirana, Galen, Galih, dan Gavin  yang menatap mereka dengan tatapan mengintimidasi. Giovan dan Evan berjalan ke arah sana. Belum sampai Giovan mendekati mereka Gavin mendekatinya dan langsung menjewernya

"Kamu itu yah bikin khawatir aja. Kenapa pergi gak ijin sama abang?" omel Gavin

"Aduhhh....  Bang sakit"rengek Giovan
"Iya Gio minta maaf tadi ada urusan"

"Vin udah adeknya jangan di jewer gitu kasian. Ini bukan salah Gio tapi salah papa"lerai Evan

Gavin langsung melepaskan jewerannya. Giovan langsung mengelus telinganya yang memerah

"Emangnya papa sama Gio kemana?"  tanya Kirana

"Tadi itu papa nelfon Giovan suruh dia ke kantornya papa. Soalnya ada anak temen papa yang lulusan fakultas di inggris. Jadi papa berencana mempertemukan mereka supaya anak temen papa itu bisa berbagi pengalaman sama Giovan. Pas papa tanya Gio bisa atau enggak katanya bisa. Karna telalu excited dia lupa ngabarin kamu"jelas Evan bohong

"Bener tu"ucap Giovan

"Kok pulangnya lama?"giliran Galih yang bertanya

"Kita lama karena... "bukan Evan tapi Giovan yang menjawab "Gio minta papa buat anterin Gio beli martabaknya mang Jaja. makanya lama kan jauh"

"Martabaknya mana?"tanya Galih lagi

"Ni martabatnya"Evan langsung meletakkan di atas meja "Ada rasa coklat dan keju"

Mendengar kata keju Galih langsung menyerbu martabaknya dan diikuti oleh Gavin

"Dasar rakus"gumam Galen yang sejak tadi hanya mendengarkan

"Yaudah sekarang papa sama Gio bersih-bersih dulu gih. Abis itu kita makan"ucap Kirana

"Yaudah Gio sama Papa ke atas dulu yah"Giovan dan Evan langsung bergegas menaiki tangga menuju kamar masing-masing

"Kayaknya ada yang disembunyiin deh"-Galen

*

Giovan keluar dari kamar mandi setelah beres bersih-bersih. Matanya Menatap ke arah Balkon samar-samar ia melihat ada orang yang yang berdiri di balkon kamarnya. Awalnya Giovan takut tapi ia memberanikan diri untuk menggeser pintu balkonnya. Mata Giovan membulat ketika melihat seorang pemuda yang berpakaian serba hitam berdiri di tepi balkon.

"Kamu?"Giovan langsung berjalan mundur. Ia ingin lari keluar dari kamar. Namun, tangannya ditahan oleh pemuda itu

"Lepas, mau apa kamu? "Giovan mencoba menepis tangan pemuda itu "PA-" laki-laki itu menarik Giovan dan membekap mulutnya. Giovan mencoba memberontak dengan menyikut perut pemuda itu. Pemuda itu spontan mendorong Giovan hingga punggungnya menghantam pagar Balkon

"Akkkkhhh"Giovan meringis kesakitan sambil memegang punggungnya. Pemuda itu kembali mendekat "Siapa kamu? Jangan mendekat"ucap Giovan tampa basa-basi Giovan menendang pemuda yang semakin mendekatinya hingga pemuda itu terjatuh menghantam kursi yang ada di sana hingga berantakan

Giovan berdiri sekuat tenaga namun pemuda itu malah menahan kakinya hingga Giovan terjatuh "PAPA TOLONG..."

Pemuda itu kembali menarik Giovan. Menghempaskan tubuh Giovan ke dinding "LEPAS" teriak Giovan mencoba memberontak. Pemuda itu malah mencekik lehernya. Hingga Giovan kesulitan bernafas. Giovan mencoba melepaskan tangan pemuda itu dari lehernya. Namun sia-sia pemuda itu malah semakin menguatkan cekikannya. Wajah Giovan benar-benar sudah memerah. Nafasnya sudah tak beraturan. Melihat Giovan mulai melemah. Pemuda itu melepaskan cekikannya. Membiarkan Giovan terduduk bersandar di dinding pemuda itu mengambil sesuatu dari saku celananya ia mengeluarkan sebuah suntikan yang sudah ia siapkan. Ia melepas penutup pada jarum suntikan ia menyibak lengan baju Giovan saat pemuda itu akan menyuntikannya tanya Giovan menepis tangan pemuda itu hingga suntikan itu terjatuh

NARENDRA BROTHERS (Revisi)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें