: yon :

22.7K 6.1K 4.3K
                                    

Banyak yang bener tuh tebakan tentang siapa yang bakal dateng nanti. Udah kubilang gampang ditebak kan ^^






Demi apapun, Intak tak pernah menyangka kalau Sunwoo menjadikan Seongmin dan Sungwon sebagai alat. Dia tidak bisa membayangkan dirinya mati terbunuh ditangan kedua teman baiknya itu.

Apalagi Doyoung, jiwanya sebagai demon slayer bangkit begitu mendengar Seongmin dikendalikan. Nanti dia tidak akan membunuh temannya sendiri kan?

"Kita ini lagi jalanin rencana, kita lagi cari orang-orang yang mau lawan mereka. Kayaknya, cuma kalian yang tersisa," kata Haechan lanjut menjelaskan.

"Serius gak ada lagi?" Tanya Dohyon sambil membuka bungkus roti baru.

"Gak ada, kita kekurangan jumlah, tapi kita gak bakal nyerah. Gue sama Baejin ditugasin untuk cari demon slayer dan mata-matain musuh, eh gak taunya dapet bonus time traveller sama demigod."

"Gue rasa gak ada yang perlu dijelasin lagi," ucap Jinyoung kemudian. "Kalian gak perlu keluar dari sini, kalian cukup sembunyi. Kalau mau bantu, silahkan mata-matain musuh dan kasih info ke kita."

"Gimana caranya?!'

Jinyoung tersenyum tipis, kemudian mengeluarkan tiga benda berbentuk persegi panjang ke atas karpet.

"Tuh, Baejin baik banget kan mau ambilin hp kalian," celetuk Haechan. "Untung dia gercep, kalau enggak hp kalian udah jadi abu."

"Terus kalian?" Tanya Intak.

"Kita bakal nyamar sampai waktunya keluar dari sekolah," jawab Jinyoung.

Doyoung berdiri dari duduknya, rahangnya mengeras. "Gue bakal ikut perang."

"Lo serius, Doy?" Tanya Dohyon tak percaya.

"Gue bakal ikut perang, gue bakal pertaruhin nyawa demi semuanya, sekalipun gue harus ngelawan temen gue sendiri. Pegang omongan gue," ujar Doyoung tak main-main.

Ah, pasti Doyoung mengingat pengorbanan seseorang...

"Aneh lo, omongan mana bisa dipegang. Emangnya benda," kata Haechan julid.

"Chan, gue gigit lo."

"Gigit sini, ngancem doang."

Tepat setelah Haechan mengatakan itu, bola mata Jinyoung berubah warna, taringnya muncul. Haechan langsung panik.

"Mampus gue."




















































Sunghoon memantau wilayah sekitar dari dahan pohon paling atas. Dia tidak terlihat kok, daun pohonnya cukup lebat sehingga dia bebas berada disana kapan saja.

Dia tak melihat tanda-tanda kehadiran para pengungsi, apa mereka terjebak bencana lain atau terhalang musuh? Wah, bahaya.

Ingin menyusul, tapi dilarang. Katanya bahaya, identitasnya sebagai vampire berdarah murni tidak boleh diketahui oleh musuh. Untuk menghindari adanya pengaruh sihir untuk dijadikan alat, begitu kata Soobin.

"Petir terus menyambar, api membara, asap mengebul di udara. Itu tanda mereka dalam bahaya, tapi gue yakin mereka bakal baik-baik aja."

Dia membuang nafas kasar, dia mulai gelisah. Dia pandang lurus hamparan pohon di depannya, tapi dia justru melihat sesuatu yang tak wajar.

Sontak dia melompat turun dari atas, melesat masuk ke dalam rumah menghampiri Soobin dan Hyunjin yang sibuk berdiskusi tentang senjata terbaru.

"Lo kenapa dah? Kayak dikejar setan," heran Hyunjin.

Sunghoon menelan salivanya, menunjuk keluar dengan kuat. "Ada makhluk lain yang gak pernah muncul disini sebelumnya."

"Apaan? Mermaid?"

"Gak ada mermaid di hutan, Hyunjin," desis Soobin kesal.

"Terus apa dong?" Hyunjin garuk-garuk kepala bingung.

"Troll raksasa dan ogre, mereka mengarah kesini."

"RUMAH YANG INI GAK AMAN JUGA?! TERUS KITA HARUS KEMANA KALAU BEGINI?! BARU JUGA PINDAH!" Pekik Hyunjin frustasi.

"Dulu dingin, sekarang drama terus," cibir Soobin.

"Gak usah inget masa lalu, ayo pergi sekarang," ajak Hyunjin seraya memasukkan barang-barang penting ke dalam tasnya.

"Yang lain? Mereka di perjalanan kesini," tanya Sunghoon.

"Mau gak mau kita keluar dulu dari rumah ini, lo gak mau badan lo digeprek sama makhluk jelek itu kan? Nanti gue buka restoran namanya Sunghoon geprek ala troll, kan serem."

Soobin yang pada dasarnya receh langsung tertawa terbahak-bahak sampai terguling lalu kejedot meja.

"Tapi disini satu-satunya tempat aman yang tersisa..." kata Sunghoon ragu untuk pergi.

Hyunjin diam, benar juga. Kalau rumah kecil ini ketahuan, mereka harus bersembunyi dimana lagi?

"Kalau gitu kita gak punya pilihan." Soobin berdiri di depan pintu, bersiap keluar membawa pedang. "Kita cegah makhluk-makhluk itu supaya gak sampai kesini."

"Lo serius, Bin? Mereka lebih besar dari badan lo, loh," kata Hyunjin tak yakin.

"Tenang aja, Kak Hyunjin." Sunghoon tersenyum miring. "Jangan lupain kalau vampire ori ini ada di pihak kalian."

"Ori? Rasa makanan atau minuman? Gue mau beli dong."

"Plis deh... gue geplak ya lo, Jin."

Duk! Duk! Duk!

Tiba-tiba, terdengar suara pukulan keras tak jauh dari sana. Sepertinya makhluk-makhluk itu sudah dekat.

"Kak Hyunjin, walaupun lo ngelawan mereka, lo harus tetep lindungin Kak Soobin."

"Kenapa? Dia kan jago."

"Lo lupa? Troll sama Ogre makan manusia."

Soobin bergidik, semoga saja dia tidak dimakan makhluk itu. Ajalnya tidak enak didengar. Kalau kata Daehwi... tidak estetik :')

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now