: juu ni :

20.5K 5.7K 5.2K
                                    

Hueningkai menghela nafasnya, Tuan Luci membuatnya tidak tenang. Di depannya, Tuan Luci berdiri memegang pedangnya, sepertinya lucifer itu sudah siap bertarung dengannya.

"Saya heran, kenapa ada malaikat setengah guardian sepertimu? Kamu juga diberikan tugas penting, seperti dianak emaskan. Padahal cuma anak kecil," sinis Tuan Luci.

"Saya heran, kenapa ada orang seperti Anda? Berkata seperti itu seolah-olah Anda yang paling baik. Anda iri?" Balas Hueningkai, tetap santai seperti sebelumnya.

Tuan Luci menggeram marah, harga dirinya seakan diinjak-injak oleh makhluk kecil itu.

"Ini masih pagi, karena saya gak mau buat keributan, saya bakal selesaiin ini secepatnya," lanjut Hueningkai mengangkat pedangnya yang bercahaya.

"Kenapa? Kamu takut?"

Wush~






TANG!






Suara pedang beradu, memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Pertemuan dua kekuatan yang besar menimbulkan cahaya menyilaukan mata disertai ledakan.

Angin berhembus kencang, menghempas beberapa pohon di sekitar.

Tuan Luci tertawa, menggerakkan pedangnya menangkis pedang guardian milik Hueningkai, terbang ke atas seraya mengeluarkan kekuatannya.

Hueningkai tidak tinggal diam, dia membentuk perisai perlindungan dan membalas serangan dengan cahaya. Ia terbang ke atas, sayap putihnya ia kepakkan, membuat auranya berubah.

Dia membuat lingkaran-lingkaran kecil di sekitar Tuan Luci, lalu membiarkan lingkaran-lingkaran itu bercahaya dan mengeluarkan kekuatannya.

Tuan Luci terbang cepat ke Hueningkai, pedangnya mengeluarkan cahaya hitam dan aura kegelapan yang cukup besar. Dia harus mengakhiri ini sekarang.

"Dasar anak kecil tidak sopan!"

"Teruslah berbicara, itu gak akan merubah keadaan."

Cahaya terbentuk di telapak tangan Hueningkai, dia mendorong Tuan Luci ke bawah dengan tenaganya yang besar.

Tanah retak, ledakan besar terjadi. Hueningkai menukik tajam ke bawah, bersiap untuk mengakhiri ini semua.

Tapi sayangnya, Tuan Luci menghilang, kembali kabur setelah dibuat terluka di beberapa bagian tubuh. Pedang guardian milik Hueningkai hanya menusuk tanah, membuat si pemilik pedang berubah datar.

"Tuan Luci pasti kembali untuk ikut perang, tapi gue gak akan biarin itu terjadi."

"Gue tau, karena itu gue minta lo hati-hati," ucap seseorang dari balik pohon, orang yang sejak tadi menyaksikan pertarungan kecil antara lucifer dan malaikat setengah guardian itu.

"Iya. Gue juga minta tolong, ada dua oni di hutan bagian Tenggara, tolongin mereka ya."

"Oke."

































Seisi rumah panik karena hilangnya Yedam. Itu berawal dari Junseo yang berteriak ke seluruh kamar, katanya Yedam tidak kembali.

Junseo menemukan kotak misterius di depan pintu utama, isinya adalah pistol yang Yedam bawa tadi malam.

Yang paling heboh adalah Jaehyuk dan Haruto, karena mereka lumayan dekat dengan Yedam. Sementara yang paling marah adalah Woonggi, hampir saja dia membakar rumah Yoshi.

"Kalem le," kata Yoshi setelah berganti pakaian menjadi pakaian santai. Jaket jeans hitam, kaos putih polos, celana ripped jeans, dan sepatu kets putih. Aduh, tampan kali.

New Era | 00-04 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang