: san juu yon :

20.5K 6K 6.2K
                                    

Kali ini beneran gak ada lawaknya, karena disini pengorbanan akan terjadi




Cahaya hitam meredup, lingkaran sihir di atas gunung sana terlihat mengeluarkan percikan sihir, seperti siap diluncurkan.

Win mengernyitkan keningnya, dia tidak merasakan apapun di tubuhnya. Begitu juga dengan Haruto, Minhee, Woonggi, dan Jerome. Justru ada cahaya putih mengelilingi mereka, seperti menjadi perisai pelindung.

"Hahahaha!" Tawa seseorang terdengar dari atas gunung, dekat lingkaran sihir itu.

Betapa terkejutnya mereka melihat Sunwoo tertawa disana dalam kondisi baik-baik saja.

"Udah gue duga yang tadi cuma kloningan," ucap Junkyu mendesis marah. "Gue juga udah berpikir kalau dia gak bakal turun saat anak buahnya perang."

"Tapi masalahnya, ini cahaya putih dari mana?" Tanya Haruto.

"Dari saya."

Seorang guardian muncul, sayap putihnya begitu indah di mata. Dongyun berdiri tak jauh di belakang, di sisinya ada Lia─ sibuk mengotak-atik jam tangannya.

Tawa Sunwoo terhenti seketika. Matanya melotot lebar melihat guardian lain muncul, Hueningkai saja bikin susah apalagi dua!

"Yang di atas ikut campur ya..." desis Sunwoo.

"Memang sepatutnya kita ikut campur, kita gak bakal biarin hidup berjalan dengan gak semestinya," ujar Hueningkai muncul di arah lain, berdiri tegak bersama Bomin dan Jaemin─ pemuda ini naik sapu terbang.

Yoshi merasa inilah saatnya. Dia tatap Sungwon lekat-lekat, memegang pundaknya. "Lindungin temen-temen lo yang lain, pergi sekarang."

Perintah sang pangeran tentu dibalas gelengan, menolak mentah-mentah. "Gue harus bantu, gue bakal tebus kesalahan gue saat disihir-"

"Sungwon, pergi sekarang."

Cahaya putih ciptaan Dongyun dan Hueningkai belum sirna. Kenapa? Cahaya tersebut dibuat untuk melindungi mereka jika orang-orang menyerang.

Iya, semua berada di bawah kendali Sunwoo. Lebih tepatnya hampir semua.

Taehyun turun dengan naganya, sementara Guanlin turun dengan pegasusnya. Mereka berdua menatap nyalang Sunwoo yang meremehkan mereka dari atas sana.

"Kalian kenapa masih disitu?! Gak takut gue sihir?!" Tanyanya mengejek.

Bomin melempar pedangnya kepada Win dan berhasil ditangkap mulus oleh demigod tersebut. "Gue percaya sama lo, Win. Semoga berhasil."

Yoshi menatap Sungwon, menganggukkan kepala. "Pergi sama mereka, tolong bilangin ke Jerome sama Woonggi, mereka prajurit yang hebat."

"Bentar, ini maksudnya apa ya?" Woonggi buru-buru menyela. "Kalian gak berniat untuk lawan dia tanpa kita, kan?!"

"Semua orang siap untuk pergi!" Seru Lia memberi tahu, jam tangannya mengeluarkan bunyi berdengung.

"Dongyun, saya minta tolong ya," pinta Hueningkai kepada teman guardiannya.

"GAK! GUE GAK BAKAL PERGI! GUE HARUS BUNUH ORANG ITU!" Tolak Minhee marah, dia terlihat menyeramkan karena wujud oninya semakin mengerikan.

"Bomin, Jaemin, tolong bantu mereka."

Setelah itu, kedua orang yang dimaksud berpencar ke arah yang berlawanan. Lia tetap di posisinya, bersama Dongyun di sisinya.

Sementara Hueningkai melesat cepat ke arah Sunwoo tanpa ragu. Dia harus menghancurkan sihir itu.

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now