: ni juu ni :

19.2K 5.7K 3.4K
                                    

Adakah yang masih bangun jam segini? Jangan ngalong, besok sekolah :")







BRAK!





Pintu dibanting keras, mengagetkan Hyunjin yang sedang minum darah. Minhee yang lagi tidur saja sampai melompat dan hampir menyentuh langit-langit rumah.

"Jin, lo beneran ngobrol sama Doyoung dua jam yang lalu?" Tanya Haechan seraya merebut gelas Hyunjin agar dia berhenti minum.

"Iya, kenapa emangnya?" Jawab Hyunjin balas bertanya, heran melihat tiga orang di depannya terlihat was-was.

"Lo gak ngerasa ada yang aneh?" Tanya Haechan lagi.

"Gak ada tuh, tapi gue cium bau sesuatu sih... cuma gue gak tau itu bau apaan," jawab Hyunjin.

Haechan mengusak rambutnya. "Yoshi lagi keluar sama dua temen dunia paralelnya, apa karena itu ada orang lain masuk kesini dan nyamar jadi Doyoung?"

"Kalau menurut gue, bisa jadi," kata Intak. "Tapi, siapa yang berani masuk ke rumah pangeran iblis kayak gini? Bukannya itu sama aja cari mati?"

"Bentar, emangnya lo yakin kalau Doyoung yang sama Kak Hyunjin tadi itu orang lain yang nyamar?" Tanya Minhee tak yakin. "Masalahnya, keamanan disini susah ditembus sembarang orang."

"Gue setuju sama lo. Keamanan disini terbuat dari kekuatan iblis, satu-satunya yang bisa hilangin, hancurin, atau apapun itu ya cuma malaikat atau guardian," ujar Doyoung berpendapat.

"Tapi berdasarkan jawaban Hyunjin tadi, kemungkinan besar orang itu nyamar pakai ramuan polyjuice atau buat kloningan," sambung Haechan.

"Gue juga berpikiran begitu sih... tapi siapa yang bisa tembus keamanannya si Yoshi? Hebat bener tuh orang," heran Hyunjin.

"Gak mungkin orang dalem kan?" Tanya Intak ragu-ragu.

"Maksud lo di antara semua penghuni rumah?"

Intak mengangguk. "Tapi menurut gue sih bukan, gak mungkin orang dalem bisa bantu orang asing masuk kesini, kecuali..."

"Kecuali?"

"Kecuali Kak Yoshi sendiri yang bawa dia masuk, atau keamanan disini melemah, ada dua kemungkinan."

"Ngapain Kak Yoshi bawa orang asing kesini? Tujuannya apaan?" Doyoung semakin tak mengerti.

Minhee tertawa sarkas. "Hei, kalian gak kepikiran sama satu hal?"

"Apaan deh? Menu restoran?" Hyunjin jadi semangat.

"Ya bukanlah!"

"Yah, penonton kecoa," kata Haechan lesu. "Padahal gue mau pesen burger isi daging cacing."

"Gue eneg." Intak langsung lari ke kamar mandi.

Haechan nyengir. "Tadi lo mau bilang apa, Min? Lanjutin."

Minhee menatap Doyoung. "Di dalam rumah ini sempet ada dua Doyoung, yang bareng Kak Hyunjin dan yang bareng lo dan Intak. Nah, sekarang gue tanya. Yang palsu yang mana? Yang tadi atau yang ada sama kita sekarang?"

Oh iya! Minhee benar, kenapa tidak kepikiran ya?!

Rumah Yoshi tidak aman lagi ternyata, masa iya mereka harus minggat sementara perang tinggal menghitung hari?

Dan jangan bilang... rencana terbaru mereka diketahui kubu musuh karena penyamaran tersebut? Wah, bahaya.

"Kita semua harus kumpul sekarang." Tiba-tiba, Sunoo datang dari lantai atas, turun tergesa-gesa melewati tangga.

"Ada informasi baru?"

"Informasi buruk."

Jawaban Sunoo membuat situasi berubah tegang dan mencekam. Baru saja dihadapkan masalah Doyoung yang di copy paste, sekarang ada informasi buruk? Rupanya mereka tidak dibiarkan tenang.

"Mengenai apa?" Tanya Soobin keluar dari kamar, memakai kacamata dan jas labnya.

"Lo habis ngapain, Bin?" Haechan heran, darimana Soobin mendapatkan jas itu? Dan pemuda tinggi itu ngapain? Bereskperimen di kamar? Apa tidak takut dipanggang Yoshi?

"Kepo. Informasi apa, Sunoo?" Balas Soobin memilih tak menjawab.

Sunoo menunjukkan selembar kertas kotor yang Woonggi berikan kepadanya. "Woonggi dapet ini pas keluar cari Kak Jerome yang sampai sekarang gak keliatan, dan akhirnya dia mikir kalau Kak Jerome udah gak ada. Pas berpikiran begitu, dia dilempar kertas sama orang."

"Apa isinya?"

Minhee yang sudah membacanya langsung cemas, sangat cemas. "Kim Junkyu lagi buat portal untuk bawa monster kesini, dia bakal rebutan posisi pemenang sama Kak Sunwoo, siapa yang bakal jadi penguasa dunia."

Kalau begitu ceritanya, mereka harus bagaimana mencegahnya? Taehyun saja menahan diri agar tidak membawa makhluk-makhlul aneh, lah Junkyu mau bawa monster?!

"Siapa yang lempar kertasnya?" Tanya Hyunjin.

"Win, dia masih hidup."














































































"Sekarang kita harus gimana? Gue gak punya senjata."

"Beli lah, susah amat."

"Uangnya kan gak ada!"

"Minta sama Soobin sana!"

"Yang ada gue dikeroyok sama orang-orang di rumah pangeran iblis itu!"

Jeno pusing, sejak tadi Jisung terus memintanya untuk mencari senjata. Gila aja, mereka saja sedang dalam mode bersembunyi, kalau keluar dan ketahuan akan berbahaya. Nanti mereka beneran disihir jadi cicak sama penyihir itu.

Belum lagi ancaman Jerome yang katanya ingin membawa mereka ke kampung halamannya, hiih seram.

Begini kata Jerome :

"Wahai manusia, janganlah engkau berbuat jahat, nanti gue bawa mudik terus gak bisa balik. Ha ha ha, lawak banget ya gue."

Ya pada dasarnya iblis lawak kelebihan micin, ya pantas saja disaat senang ataupun tidak terselip lawakan receh dan garing.

"Gue ada rencana!"

"Rencana apaan?"

Jisung mengambil ranting kayu lalu mencoret-coret tanah. "Nanti pas perang, kita munculnya belakangan aja lewat sini. Gue yakin disini ada portal. Kenapa kita muncul belakangan? Gue mau ambil sniper atau apapun itu."

"Terus?"

"Kita serang dari jauh, pastiin kita gak keliatan. Gue yakin musuh ada di posisi ini, nah kita ambil jalan pinggir."

"Lumayan, tapi gak semudah itu," kata seseorang baru datang lalu duduk di kursi kosong. "Banyak pasukan yang perang, semua arena perang gak bakal aman."

"Iya sih... terus gimana?"

"Jalanin aja dulu, kalau gagal ya nasib lo," jawab Jeno asal ceplos.

"Tapi, kalian berdua yakin gabung ke kubunya Kim Junkyu itu?" Tanya Jisung keluar dari topik.

"Gue punya rencana bagus, kita bakal dapet keuntungan kalau gabung sama dia."

"Keuntungan macam apa yang bisa diambil dari penyihir kayak dia?"

Yedam tersenyum. "Kita bisa menang perang dengan mudah, setelah itu kita selesaiin semua masalah yang ada. Kalian pasti paham maksud gue apa."

Hmm, kalimatnya mengandung banyak arti. Kira-kira, kalian paham tidak?

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now