: juu yon :

19.9K 5.9K 4K
                                    

Para iblis merasa kesal, kenapa sih mereka tidak bisa menang dari Yoshi dan Woonggi?! Kedua iblis ini bekerja sama mengalahkan para iblis itu, tentunya dibantu yang lain.

Sungchan mengerahkan penyihir untuk menghentikan mereka. Junseo selaku orang satu-satunya di antara kubu baik yang ikut ke sekolah dan bisa sihir mencegah mereka dengan cara menggunakan mantra pembuat badan menjadi kaku.

Junseo, Yoshi, Woonggi, Jaehyuk, dan Haruto harus mengulur waktu agar Sunoo dan Jungwon bisa membawa Dohyon, Intak, Haechan, dan Jinyoung ke rumah Yoshi.

"Kalian kenapa diem aja?! Lawan mereka!" Perintah Sunwoo kepada murid-murid yang diam ketakutan.

Ayolah, siapa yang tidak takut melihat iblis mengamuk? Dua iblis itu bisa kapan saja membakar tubuh mereka jika dibuat emosi sekali saja, apalagi Woonggi. Dia menangis sambil membantai iblis-iblis yang menyerangnya.

"Jaehyuk, Haruto, yang digerbang udah beres kan?!" Tanya Junseo setelah menghabisi penyihir terdekat.

"Udah kak, sekarang gimana?!" Balas Haruto bertanya.

"Cari Asahi, sekarang!"

Tanpa membuang waktu lagi, kedua werewolf itu berlari cepat meninggalkan area sekolah yang cukup kacau. Beruntung sekolah mereka agak jauh dari pemukiman warga, jadi tidak ada warga yang terluka akibat aksi anarkis, eh gak, aksi pembukaan perang ini.

"Junho kemana sih?!" Tanya Sunwoo marah. "Bisa-bisanya disaat kayak gini dia gak ada! Dia tidur?!"

"Gue gak tau, kayaknya di belakang!" Jawab Sungchan ngegas karena marah dibentak Sunwoo.

Woonggi terbang ke atas, lalu membanting tubuh iblis yang berani mengatakan hal buruk tentang sepupunya. Woonggi tidak akan main-main jika ada yang menjelek-jelekkan keluarganya.

"Kak Yoshi, Woonggi, ayo!" Seru Junseo mengajak, menggerakan kepala memberi kode.

"Mau kemana?"

Tiba-tiba, akar tumbuhan menjalar di permukaan tanah, merambat cepat ke arah Junseo dan mengikat tubuhnya!

Sunwoo tertawa, bertepuk tangan kepada Sungwon yang berdiri tegak di lantai satu sekolah. "Bagus! Iket aja sampe patah tulangnya! Iket sampe gak bisa nafas!"

"Arghhh!!!" Junseo berteriak, meronta-ronta kesakitan.

Tak terima temannya diperlakukan seperti itu, Woonggi berpindah haluan, terbang ke Sungwon sambil mengeluarkan api dari tangannya.

Tapi sayang, seorang iblis menyerangnya dari bawah, membuatnya terlempar menghantam dinding sekolah kemudian jatuh telungkup ke tanah.

Sungwon terkekeh, dia gerakan tangan kirinya, membuat akar tumbuhan untuk mengikat badan Woonggi agar tak bisa pergi kemana-mana.

Amarah Yoshi terpancing, alhasil tempat ia berpijak meledak. Api membara, membakar bangunan sekolah bagian kiri, membuatnya hancur.

Dia paling benci jikalau temannya terluka.

"K-Kak Yoshi, tahan emosi lo!" Junseo berbicara sekeras mungkin yang ia bisa, tubuhnya terasa diremukkan akibat akar pohon yang melilit tubuhnya. "Disini banyak orang yang harus lo lindungin, sabar!"

"うるさい !" Balas Yoshi semakin marah, tak peduli sembari mengeluarkan pedang esnya, menimbulkan suhu berubah dalam sekejap.

Sungwon sebagai keturunan Demeter ikut merubah cuaca menjadi dingin, salju turun dari langit dengan jumlah besar, ingin menyaingi kekuatan es langka milik Yoshi.

"Woi woi woi! Jangan bikin badai salju!" Seru Sunwoo kepada Sungwon.

Sayangnya, Sungwon tak mendengar karena fokus menyerang Yoshi dan Woonggi disaat yang bersamaan.

Melihat itu, Junseo mengangkat tangan kanannya sekuat tenaga, mengarahkannya ke Woonggi. Dan lepas! Akar tumbuhan yang mengikat Woonggi terlepas!

"Kak Yoshi, Woonggi, pergi dari sini sekarang!"

Yoshi yang dikuasai jiwa iblisnya mengabaikannya, karena di pikirannya saat ini hanyalah bunuh, bunuh, dan bunuh.

"Mau jadi pahlawan lo?!" Sungchan menyadari kalau Junseo hendak menggunakan mantra agar Yoshi dan Woonggi pergi dari sini. Karena itu, dia arahkan tongkat sihirnya ke Junseo, disusul tawa penuh kemenangan dari Sunwoo.

"Avada kedavra!"

"HAHAHAHA!"

Woonggi mematung, melihat akar tumbuhan yang melilit tubuh Junseo terlepas, membuat keturunan Hecate itu ambruk begitu saja ke tanah dengan badan kaku dan mata melotot lebar.

"Masih mau ngelawan?" Ejek Sungwon, pengaruh sihir Sunwoo benar-benar membuat naik darah.

Woonggi berdiri dari posisi telungkupnya, berlari ke arah Yoshi, kemudian mencengkram lengan si pangeran kuat-kuat.

"Sialan, mereka kabur!" Umpat Sunwoo melihat Woonggi membawa Yoshi berteleportasi.

"Sekarang apa?" Tanya Sungchan seraya memandang bangunan kiri sekolah yang sudah dipadamkan dari api.

"Bunuh mereka gak bisa? Yakin mau kuasain dunia?"

Semua orang menoleh dengan kaget ke arah gerbang, dimana seorang pemuda dengan ekspresi sombongnya berdiri memadang mereka semua. Sayang, dia memakai masker, wajahnya tidak terlihat sepenuhnya.

"Lo siapa?!" Tanya Sungchan bersiap menyerang.

Pemuda itu tertawa terbahak-bahak, mengejek Sungchan dan yang lain. "Kalau mau jadi jahat tuh yang bener, segini doang mah belum apa-apa."

Sunwoo menyipitkan matanya, sepertinya dia tidak asing dengan suara orang itu. "Kayak kenal... tapi siapa ya?"

"Gue juga ngerasa tau itu orang siapa," ucap Sungchan berpikir keras.

Si pemuda berjaket biru dengan garis merah dan warna hitam di beberapa sisinya itu terkikik geli. "Hihi, butuh bantuan? Tapi, kayaknya gak perlu deh, gue kan juga mau kuasain dunia."

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now