: juu go :

20.6K 5.7K 7.5K
                                    

"L-lo siapa, jing?!" Tanya Sunwoo disertai umpatan. Apa-apaan orang itu, baru datang langsung berkata ingin menguasai dunia? Menyaingi dirinya?!

Wah, macam tak betul budak ni.

"Gue? Gue siapa ya?" Si pemuda bermasker ini mengetuk-ngetuk bibirnya seolah-olah sedang berpikir. "Gue orang ganteng, hehe."

"Lo siapa sih?! Dateng-dateng sok banget, nantangin?" Tanya Sungchan. Selain kesal, dia juga penasaran. Dia merasa pernah mendengar suara itu, postur tubuhnya juga tidak asing.

Tapi, dimana?

"Iya, gue nantangin kalian," jawab pemuda itu, terkikik geli. "Hihi, gue tantang kalian untuk kuasain dunia. Kalau kalian kalah, kalian jadi budak gue. Kalau kalian menang, terserah kalian mau apa."

"Hei orang gila, kalau bicara jangan asal. Memangnya kamu pikir kamu bakal menang? Cuma orang asing kok sok!" Sahut anak buah Sungchan.

"Wah, makasih pujiannya." Si pemuda berlagak senang, bertepuk tangan dengan girang. "Tapi... kalian gak sadar? Kalian juga gila loh. Btw, gue punya Yedam, kalau kalian kalah jangan nangis ya. Hahahaha!"

Tepat setelah itu, si pemuda pergi, menghilang dari pandangan mereka.







































































"Kenopo kowe nggowo aku lungo?"

Serius, di satu sisi Woonggi takut karena Yoshi sudah berbicara seperti itu. Karena itu tandanya, si pangeran yang sebentar lagi menjabat menjadi raja itu sedang marah. Tapi di sisi lain, dia harus membawa si pangeran pergi.

"Maaf, gue─ eh saya terpaksa bawa pangeran kesini." Kalau Yoshi sudah marah, Woonggi tidak berani memanggilnya 'kak' ataupun berbicara santai. Iblis kalau sudah marah itu seram, dia mengakuinya.

Yoshi menghilangkan pedang esnya, membelakangi Woonggi dengan tegak. "Naon sababna?"

"Saya tau kekuatan pangeran cukup besar dan bisa mengalahkan mereka. Tapi, banyak yang harus kita lindungi. Kalau pangeran lepas kendali, bisa timbul korban nyawa, kalau begitu percuma kita susun rencana untuk kalahin mereka."

"Sudahkah kamu berkaca hari ini?"

Lah, bercanda dia. Astaga, Woonggi kira Yoshi benar-benar marah. Hampir saja dia sujud memohon-mohon agar Yoshi tidak kembali.

"Ah Kak Yoshi mah, gue takut tau."

"Lagian bawa orang gak bilang dulu, izin dulu dong."

"Kalau izin kelamaan, mending langsung bawa. Di film kan gitu," balas Woonggi. "Tapi, selain karena takut murid-murid sekolah dan guru terluka, gue juga takut akan satu hal."

Yoshi mengernyit, tumben-tumbenan Woonggi serius seperti itu. Ah, dia lupa. Semua itu kan karena... kehilangan orang terdekatnya.

"Opo?"

Woonggi tersenyum sendu. "Gue juga gak mau kehilangan sosok pangeran kayak lo, lo udah gue anggap sebagai kakak gue. Jarang ada pemimpin kayak lo, apalagi sepuluh puluh persen darah lo adalah darah manusia."

Ya, Woonggi benar. Yoshi bukanlah iblis sepenuhnya, karena dia terlahir dari pernikahan seorang raja iblis dan manusia biasa yang memiliki kekuatan spesial.

Selain itu, ada yang Woonggi takutkan.

Menurut ramalan Park Jisung satu bulan yang lalu, salah satu pejuang bantuan akan gugur. Seseorang yang memiliki kekuatan kegelapan, seseorang yang berbeda dari makhluk sejenisnya, seseorang yang akan berkorban melindungi pejuang yang lain.

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now