: nana :

21.1K 6K 4.7K
                                    

"AAAAAAAA! INI DIMANA?!"

"Astaga, kaget gue!" Jaehyuk memegang dadanya refleks. "Tenang, lo aman kok..."

"LO SIAPA?! TUNGGU, BAU WEREWOLF! LO MAU BUNUH GUE YA?! NGAKU GAK!"

"Gue temennya Haruto, gue gak ada niat apapun, sumpah!"

"GUE GAK PERCAYA, LO PASTI CULIK GUE! MANA TEMEN-TEMEN GUE YANG LAIN?! MANA!"

Ceklek!

"Won, suara lo berisik banget sumpah," kata Haruto meringis sambil memegang telinganya yang berdengung.

Si oknum bermarga Yang yang sayangnya tidak bisa dipanggil sayang oleh kalian ini melotot kaget sambil melompat dari kasur, menjauh dari Jaehyuk.

"To, dia mau bunuh gue kan? Iya kan?!" Tanya Jungwon menuduh Jaehyuk, menunjuk-nunjuk werewolf itu.

"Dia temen gue, dia gak bakal bunuh lo karena dia di kubu yang sama kayak kita. Dia juga yang jagain Kak Sunoo sebelum kesini jagain lo," jelas Haruto mencoba sabar karena badannya digoyang-goyangin sama Jungwon.

"Terus Kak Sunoo dimana?!"

"Hush, jangan teriak-teriak, ini rumah orang," tegur Jaehyuk ketar-ketir karena takut si pemilik rumah marah.

"EMANG SIAPA YANG PUNYA RUMAH?! SINI GUE LAWAN!"

Tiba-tiba, orang yang ditanya lewat dengan secangkir cokelat panas di tangannya. Melihat Jungwon sudah sadar, dia tersenyum dan berhenti sejenak.

Sebagai tuan rumah yang baik, dia harus menyapa tamu dong.

"Kak Yoshi yang punya rumah," jawab Haruto. "Dia itu-"

"Kenapa lo bawa gue sama Kak Sunoo kesini?! Lo mau apa?! Lo anak buahnya Kak Sunwoo kan?! Haruto lo jadiin alat ya?!" Tuduh Jungwon emosi.

Jaehyuk dan Haruto panik. Aduh, ini mulut si vampire bisa dilakban dulu tidak ya... Semoga saja Yoshi tidak tersulut emosi, soalnya tadi sore Yoshi sempat kesal dan hampir baku hantam sama Junseo karena mengatainya tua. Padahal nih, iblis berumur 103 tahun itu termasuk muda, anak-anak malah.

"Won, yang bener ngomongnya," bisik Haruto.

"Apaan sih?!"

Yoshi yang dituduh macam-macam hanya terkekeh geli sambil geleng-geleng kepala. Sesaat kemudian, tangannya terulur ke depan, berniat berkenalan.

"Biar gak salah paham, gue bakal memperkenalkan diri. Gue Kanemoto Yoshi, pangeran iblis dari Kerajaan Aj*nomoto."

Apa katanya tadi? Iblis?! Wah, Jungwon ingin mengubur diri rasanya...















































































"Gak ada tanda-tanda kemunculan malaikat itu?"

"Tidak ada, tuan."

Sunwoo tertawa, berarti bagus dong kalau malaikat itu tidak datang. Dia bisa mengeluarkan senjata terkuatnya untuk membunuh anak-anak itu, tidak apa-apa lah dikeluarkan sekarang.

Setelah senjata terkuatnya selesai membunuh orang-orang sok pahlawan itu, dia akan 'menyimpannya' kembali untuk memuluskan rencananya.

"Lo boleh pergi, lanjutin tugas lo. Cari demon slayer dan temen-temennya sampai ketemu," suruh Sunwoo seraya mengibaskan tangan, mengusir lebih tepatnya.

Dengan tatapan kosong, Sungwon mengangguk kaku. Pengaruh sihir di tubuhnya cukup kuat, akan sulit menghilangkannya. Berbeda dengan kasus Beomgyu, Junseo, dan Jaehyuk dulu yang masih bisa berakting di depan yang lain, Sungwon justru bersikap seperti robot akibat pengaruh sihir itu, Seongmin pun sama.

Tidak bisa membedakan mana kawan mana lawan, tidak peduli sekitar dan fokus melaksanakan perintah, serta tunduk hanya kepada Sunwoo.

"Sungwon lo suruh keluar lagi?" Tanya Sungchan baru datang.

"Ya iyalah, namanya juga anak buah, ya harus kerja," jawab Sunwoo, Sungchan jadi kesal mendengarnya.

"Apa rencana lo selanjutnya?" Tanya Sungchan basa-basi.

"Gue bakal keluarin dia, dia pasti bisa bunuh anak Hades dan Zeus. Panggil dia sekarang."

"L-lo serius?" Tanya Sungchan terkejut, dia khawatir. "Kita punya masalah lain yang harus diurus, nanti kalau di-"

"Denger kan apa kata gue? Panggil dia sekarang, gue gak peduli dia mati ataupun engga, tapi gue yakin dia bisa bunuh banyak orang dari anak-anak itu," potong Sunwoo marah.

"I-iya." Sungchan menelan salivanya, lalu segera keluar untuk memanggil orang yang diminta.

Tak butuh waktu lama, Sungchan kembali ke ruangan, bersama dengan seorang pemuda berpakaian serba hitam dengan wajah angkuh disertai smirknya.

"Udah saatnya?"

Sunwoo mengangguk, menyeringai senang. "Mohon bantuannya, Tuan Luci yang terhormat."

Si lucifer pun tertawa, menghilang dari pandangan sekejap mata untuk mencari dan menghabisi targetnya.













































































BRAK!




Pintu dibanting keras, semua penghuni rumah di dalam berdatangan ke ruang tengah, melihat siapa yang datang dengan cara tidak sopan itu.

Si keturunan Athena bersama dengan rekan iblisnya datang, sepertinya... mereka membawa informasi penting.

"Woonggi, Jerome mana?" Tanya Yoshi kepada iblis di samping Yedam.

"Lagi bakar mobil orang gara-gara ada orang ngejek Kak Guanlin," jawab Woonggi acuh.

Ini iblis kenapa kelakuannya bikin elus dada ya... sabar sabar.

"Dam, kalian bermalam dimana?" Tanya Asahi disela acara minum darahnya.

"Itu gak penting, ada informasi buruk yang gue terima. Ini tentang Jisung, Kak Jeno, sama Kak Yoonbin," balas Yedam sembari mengeluarkan ponsel buatan Soobin.

Yang dapat itu Jisung, Yedam, Asahi, Taehyun, dan Jinyoung. Itu karena mereka dipercaya bisa menjaga ponsel yang diberikan dengan baik, mereka juga bandar info.

"Mereka kenapa?"

Yedam menelan salivanya, menghadapkan layar ponselnya ke arah mereka semua.

"Mereka bertiga diserang orang asing, yang katanya mirip sama salah satu murid di angkatan 2000, penyihir. Jisung bilang, wajahnya mirip sama temennya Kak Yoonbin dan Kak Jeno."

New Era | 00-04 Line ✓Where stories live. Discover now