Chapter 6 : Buku Misterius

102 13 0
                                    

"Lihat! Apa yang di sana!" Kedua manik mata Mavis bersinar tatkala melihat sebuah kedai yang menjual makanan pasar berbentuk aneh. "Apa itu enak?"

"Pangeran, kau sudah makan terlalu banyak," kata Sasha dengan setengah berbisik.

"Aku masih bisa!"

"Tapi..."

Sasha hanya bisa mengikuti sang pangeran yang gila makan itu mencoba setiap jajanan pasar yang mereka temui. Pelayan itu hanya tidak habis pikir kemana semua makanan yang masuk ke dalam perut pangeran? Dia sudah makan pagi tadi dan sudah kurang lebih makan lima jajanan sebelumnya, dan sekarang nambah lagi?

Sasha punya sebuah ide. "Pangeran, ada tempat bagus yang ingin aku tunjukan. Apa Pangeran ingin melihatnya?"

"Tempat apa itu?" Sambil mengunyah cumi bakar, Mavis menatapnya.

"Itu pasar khusus yang hanya menjual barang langka dan hanya sedikit orang yang tahu tempatnya."

"Jika hanya sedikit orang yang tahu, maka mengapa kamu bisa tau?" Mavis tak berminat dan lanjut berjalan setelah menghabiskan satu cumi bakar, kemudian matanya bersinar lagi melihat makanan di kedai selanjutnya. "Sasha, bayar cumi tadi dan susul aku ke sana!" Sang Pangeran menunjuk sebuah kedai yang menjajakan makanan seperti roti bulat.

"Eh? Tunggu..." Sasha membayar dua koin perunggu ke pemilik kedai tadi. Kemudian ia berlari untuk menyusul Sang Pangeran.

Setibanya di kedai itu Mavis mulai menyantap roti madu yang diambilnya dan duduk perlahan di dalam kedai itu. Namun, di tengah dirinya yang sedang asik mengunyah dan meresapi rasa nikmat yang meleleh di mulutnya, ia mulai terusik dengan suara bising dari tenda kios di sebelahnya. Hingga tanpa sadar ia menguping pembicaraannya.

"Nak, satu buku ini berharga 5 koin perunggu."

"Hanya buku bobrok begini kau jual seharga lima koin perunggu? Hei Nenek, kau ingin merampokku? Lima koin perunggu jika aku ingin, aku bisa mendapat lima roti kukus dari kedai lain! Aku hanya akan memberimu paling tidak dua koin saja!"

"Tidak anak muda, aku tidak bisa menjualnya untuk dua koin. Lima koin dan tidak kurang." Suara seorang nenek dengan beberapa kali terdengar di telinga Mavis, juga nenek itu seperti sedang berbatuk beberapa kali.

"Ah, sialan! Buku teknik apaan ini! Hanya buku tingkat satu saja seharga 5 koin perunggu! Buku itu seperti buku hancur pula! Bahkan buku tingkat satu itu gratis jika kamu masuk dan melihat-lihat di perpustakaan akademiku!" kata pria itu dengan kerutan di wajah.

"Maka belajar saja kamu di akademimu itu. Mengapa perlu berkoar-koar dengan nenek ini jika tidak sanggup membayarnya?"

"Siapa itu!" Pria berpakaian seorang murid itu marah mendengar suara dari arah kedai di sampingnya.

"Hanya seorang pengembara." Mavis berjalan perlahan keluar, kemudian mendekati kios si nenek penjual barang-barang antik itu. "Pergi jika kamu tidak berniat membeli."

Di lain sisi Sasha yang sedang mendekat ke arah kios Mavis sebelumnya melihat segerombolan orang yang membentuk pola melingkar. Perasaan Sasha mulai tidak nyaman.

"Ya Tuhan! Sedang apa Pang-" Sasha bergeming saat Mavis mulai menajamkan mata ke arahnya. "Maksudku, hei, teman... sedang apa kamu di tempat ini," lanjutnya dengan canggung.

Mavis mengambil buku usang yang sebelumnya tidak jadi dibeli murid akademi itu, kemudian ia bertanya kepada si nenek penjual mengenai berapa banyak harga barang itu.

"Berapa harga buku ini? Aku akan membelinya." Mavis tersenyum.

"Harga buku ini lima koin perunggu, tidak kurang dan tidak lebih." Nenek itu mengungkapkan harga buku itu dengan ramah.

I'M THE NECROMANCER KINGWhere stories live. Discover now