Chapter 11 : Reus Dan Darius

93 11 0
                                    

"Darius, di mana dia?"

"Nonya, harap tenang...."

Selir Juleaha berbalik dan menatap tajam wajah Reus. "Kau bilang tenang?"

Plakk...

Wanita itu berjalan dan menampar pria yang berada di hadapannya.

"Seharusnya aku sadar, sampah tetaplah sampah." Dia tersenyum jijik melihat Reus.

"Sialan, adik kecilmu itu memang budak yang tidak tahu diuntung. Susah payah aku rawat dia di sampingku, tapi apa? Di mana dia, saat majikannya membutuhkan dia?"

"Nyonya! Darius bukanlah orang yang-"

Plakkk...

"Tutup mulutmu!"

Kedua kalinya tamparan itu mendarat di wajah tampan Reus.

Rasa sakit dari tampatan itu bukanlah masalah baginya, tapi harga dirinyalah yang merasa terinjak saat jalang itu menyamakan dirinya dengan sampah.

"Pergi dan temukan adik bodohmu itu! Dan jangan kembali sebelum kamu menemukannya!"

Reus tanpa menolak langsung pergi keluar dari ruangan itu. Lagipula, baginya tetap tinggal di dekat selir Juleaha tidak ada yang lebih buruk daripada itu.

Reus benar-benar sakit hati direndahkan oleh selir Juleaha. Ditambah bukan saja selir Juleaha merendahkan dirinya, tapi ikut merendahkan garis keturunannya. Termasuk Darius.

Padahal, selama ini Reus telah melakukan segala sesuatu yang diinginkan selir itu, mulai dari printah yang mustahil hingga printah kotor dan juga keji.

Namun, Reus seperti tidak ada harganya di mata wanita itu. Reus tidak habis pikir.

Mengenai masalah ini, dia juga tahu betul Darius itu seperti apa. Dia tidak mungkin berkhianat! Apalagi Darius sudah terpikat dengan selir Juleaha, dia sudah terpedaya.

Padahal, dulu dia anak yang lugu dan polos--setidaknya sebelum bertemu dengan selir jahat itu. Dia juga tulus, dan dia sangat setia.

Meski Darius telah berubah saat dia menjadi bawahan selir Juleaha, sifat bawaannya masih tetaplah sama. Sebagai buktinya, dia sangatlah patuh dan taat kepada printah Selir Juleaha. Dia diminta menjadi mesin pembunuh yang sempurna, maka jadilah dia. Darius tidak segan-segan dalam membunuh, dia pria berdarah dingin, membunuh tanpa berkedip. Dia akan selalu ada saat Selir Juleaha membutuhkannya. Dia akan melakukan segala sesuatu yang diminta selir itu tanpa bertanya alasannya.

Pernah sewaktu ketika selir Juleaha menyuruhnya untuk menyingkirkan seorang anak bangsawan kecil hanya karena tak sengaja menabraknya di pesta ulang tahun salah satu anaknya, Darius menurutinya tanpa berkedip. Dia sungguh telah dibutakan dengan cinta, dan juga hasratnya.

"Darius, di mana dia sekarang? Apa sesuatu terjadi padanya?" hati kecil Reus mencemaskan adiknya itu.

Bagaimanapun, hanya Darius keluarga satu-satunya yang masih dia punya. Kedua orang tuanya telah wafat sewaktu mereka berdua masih sangat kecil. Hanya mereka berdua, yang tumbuh besar bersama.

Reus menarik napas panjang. Kemudian dia menghempaskannya bersamaan dengan hasrat membunuh dari hati terdalamnya.

Jika bukan karena hutang budinya dengan selir Juleaha, Reus benar-benar tidak akan sudi untuk mengikutinya.

Itu terjadi sekitar dua puluh tahun yang lalu, saat Reus dan Darius masih tinggal dan dibesarkan oleh bibi dan pamannya.

Tak lama setelah kedua orangtuanya meninggal dan mereka dititipkan kepada paman dan bibinya, terjadi musibah besar saat wabah penyakit Talakatsu--wabah penyakit demam akibat air yang tercemar dari mayat bewan Talakatsu di sungai Nil, bibi dan pamannya pada saat itu mengalami krisis keuangan.

Paman dan bibinya tega menjual mereka kepada pedagang budak. Reus dan Darius bukanlah anak yang diinginkan keduanya, mereka berdua hanyalah beban, maka dari itu lebih baik dijual saja di pedagang budak.

Pada saat itu Selir Juleaha berkedapatan pergi ke pedagang budak, dia yang pada saat itu hanyalah seorang anak dari keluarga bangsawan kecil datang ke tempat itu untuk membeli seorang budak.

Dia membawa Reus, karena pedagang budak itu memperkenalkannya kepada selir Juleaha karena kepintarannya. Sementara Darius, dia masih berada di tempat perdagangan budak itu.

"Aku akan mendapatkan uang dari bibi itu, bertahanlah." Begitu yang dikatakan Reus sambil mengelus kepala adiknya, Reus.

"Jangan menangis, Darius. Kamu tahu, apa yang paling penting bagi seorang pria? Itu haruslah kuat dan juga tegar, tidak boleh menangis."

"Aku akan datang dan membawakanmu banyak daging, jadi berhenti menangis, oke?"

"Sungguh? Kamu haruslah menepati janjimu kak!"

Reus tersenyum pahit mengingat kenangan di mana dirinya terakhir dekat dengan Darius.

Sesuai janji dirinya untuk membebaskan Darius dari pedagang budak, setahun setelahnya Reus datang kembali ke pedagang budak sambil membawa makanan itu untuk Darius.

Setelah transaksi penebusan Darius, Reus membawa adiknya itu ke sebuah rumah sewa di pemukiman kumuh, yang nantinya akan ditempati Darius. Di sanalah anak itu menyantap makanannya dengan sangat lahap. Pasti sangatlah berat bagi Darius menjadi budak selama setahun penuh. Setiap hari dia bekerja kasar dan makan hanya sedikit.

Pada saat itu Reus bertekat untuk lebih keras dalam mendapatkan koin agar mereka berdua dapat hidup berkecukupan dan tidak merasakan hidup susah.

Reus terus bekerja dengan selir Juleaha. Selama itu pula berbagai pekerjaan kotor menumpuk di daftar riwayatnya.

Namun, Reus tetap bertahan. Dia bertahan selama delapan tahun sampai pada sang selir menikah dengan sang raja dengan sebuah siasat licik. Itu sesuatu yang sudah direncanakan ahat sang raja meniduri selir Juleaha. Dan semua yang mempersiapkan Reus.

Reus sudah tidak tahan dan pada saat itu dia berencana untuk pergi dari sisi selir Juleaha.

Namun, sesuatu hal yang sangat buruk itu terjadi.

Darius memohon untuk diperkenalkan kepada selir Juleaha, karena menurutnya selir Juleaha yang telah menyelamatkan Reus dan dirinya.

Dengan segala upaya Reus untuk menjelaskan kepada Darius bahwa wanita itu sangatlah jahat, Darius tidaklah percaya.

Reus terdesak dan akhirnya membiarkan adiknya itu bertemu selur Juelaha. Dan berakhirlah seperti sekarang, dia menjadi anjing peliharaanya.

Mana mungkin Reus bisa pergi? Jika adiknya itu malah dekat dengan wanita jalang itu. Akhirnya, Reus sampai sekarang tetap bersama Selir Juleaha, meski dia selalu merasa sesak setiap di dekatnya.

I'M THE NECROMANCER KINGWhere stories live. Discover now