Chapter 48 : Earl Edward

57 6 0
                                    

Saat itu Mavis tengah duduk termenung di luar balkon kamarnya, ketika Bulan menghubungi lewat telepati. Bulan melaporkan bahwa mereka sudah berada di kediaman Earl Edward. Setelah si kembar menginterogasi Earl Edward, mereka mendapatkan informasi yang tidak disangka-sangka.

Earl Edward ternyata tidak sesederhana yang dipikirkan, dia bukanlah orang biasa yang beruntung mendapatkan pengetahuan tentang catatan kuno, lebih dari itu. Earl Edward bahkan menyadari kedatangan Bulan dan Si Kembar yang merupakan keberadaan iblis, sayangnya dia salah dalam hal ini karena ketiganya bukan lagi sosok iblis biasa,  mereka telah menjadi iblis abadi karena sudah menjadi makhluk panggilan.

"Jadi, siapa dia?" Mavis tidak bisa untuk tidak tenang. Akan sangat bahaya jika ada banyak orang seperti bangsawan itu yang mengetahui tentang keberadaan mereka, terlebih itu sesuatu yang membahayakan manusia.

"Earl Edward tidak ingin memberitahu identitasnya kepada kami. Dia bersikeras ingin bertemu dengan Tuan. Haruskah aku mencoba lebih keras padanya?" kata Bulan dengan suara tenang.

"Tidak perlu untuk itu. Aku akan bertemu dengannya langsung, aku sedikit tertarik dengan latar belakang apa yang dimiliki bangsawan itu." Sambil bangkit dari duduknya Mavis mengakhiri komunikasi nya dengan Bulan. Dia kemudian bersiap saat itu juga untuk pergi.

Setibanya di tempat, berkat arahan dari Becca, Mavis tiba di kediaman Earl Edward dalam bentuk penyamarannya. Dia bergerak sendiri, sementara makhluk panggilannya tetap berada dibalik bayangan. Itu untuk mencegah keberadaan Mavis diketahui oleh orang lain karena kebetulan rumah Earl Edward berada di pemukiman para bangsawan kelas atas. Mavis sendiri cukup terkejut saat dia menelusuri ingatannya bahwa tempat itu berada di lingkungan bangsawan yang kaya. Para bangsawan itu sering diundang untuk mengikuti acara-acara pesta kerjaan, jadi siapa yang tidak akan kenal dengan sang pangeran? Akan sangat berbahaya jika Mavis diketahui oleh para bangsawan lain, karena secara misterius muncul di tempat seorang bangsawan sepeti Earl Edward belaka.

"Cukup terkejut dengan dia yang mengenal identitas para iblis. Tapi setelah melihat rumahnya, aku benar-benar semakin penasaran latar belakang apa yang dimilikinya? Sampai-sampai rumahnya itu bisa menyaingi rumah milik seorang Duke. Biar aku lihat, siapa dia." Ketika Mavis berdiri di depan gerbang rumah Earl Edward, sesaat dia berhenti untuk melihat.

"Tunggu, Apa kau datang untuk bertemu dengan Earl Edward? Beliau sedang tidak ada di tempat, harap kamu datang lain waktu," kata seorang penjaga yang berada di luar pintu masuk.

Dia menghadang Mavis saat jarak di antara keduanya mulai menipis, dia memblokir jalan sang pangeran untuk masuk. Jika saja dia tau siapa Mavis sebenarnya, dia akan mati karena malu atas tindakannya yang tidak sopan. Bukan hany dia tidak menyambut kedatangan tamu dengan ramah, dia bahkan berbohong!

"Apa kau berkata yang sebenarnya?" Mavis tersenyum jijik kepada penjaga itu. Apa hanya seorang penjaga saja, dia bahkan tidak memenuhi syarat untuk berbicara dengan Mavis jika saja dia tau identitas Mavis seorang pangeran.

"Apa maksudmu? Pergilah! Percaya atau tidak aku akan mengusirmu pergi dengan paksa jika kamu tidak segera pergi!" Penjaga itu mulai menarik pedang dan memasang wajah remeh, dia benar-benar menantang Mavis, orang yang tidak seharusnya diprovokasi olehnya.

"Aku pikir tuanmu itu tidak akan senang jika dia tau penjaganya mengusirku. Apa kau tau? Kalau aku ini datang karena diundang langsung oleh Earl Edward. Jika kau tidak percaya, masuk dan tanyakan langsung dengannya."

"Apa kau tuli, ha? Kubilang Earl Edward sedang tidak ada di dalam, beliau sedang pergi keluar untuk suatu keperluan!"

"Kau terlalu melebihi-lebihkan kemampuanmu, lihat siapa yang pada akhirnya menyesal." Mavis segera menghubungi Bulan untuk datang bersama bangsawan itu menemuinya.

Selang beberapa saat ketika pintu itu terbuka, sang penjaga terkejut dan berbalik badan menatap sosok-sosok yang keluar dari dalam, termasuk Earl Edward yang merupakan tuannya.

"Maaf Tuan, ini salahku karena belum memberitahu dia kalau akan kedatangan tamu." Bangsawan itu mendunduk dengan tangan di dada seperti memberikan salam hormat kepada Mavis.

"Tuan?" Penjaga itu linglung melihat tuannya yang bahkan tidak pernah tunduk meski dihadapan bangsawan seperti Duke Harley sekalipun, tetapi sekarang secara mengejutkan tunduk hormat kepada pria yang bahkan masih seperti bocah ini.

Earl Edward mengerutkan kening dan memberi tatapan sinis kepada penjaga itu. Kemudian penjaga itu yang mulai mengerti mulai menyingkir dengan menunduk malu. Ternyata bocah itu berkata yang sebenarnya, siapa dia! Latar belakang apa yang dimilikinya? Penjaga itu diam membisu sambil memikirkan itu.

"Silahkan Tuan," kata Earl Edward.

Mereka pun masuk ke dalam kediaman Earl Edward. Mavis diajak berkeliling oleh bangsawan itu di rumah miliknya, yang lebih seperti istana itu. Dan akhirnya tiba di sebuah ruangan. Mereka mengambil posisi duduk, Mavis dan pria setengah baya itu saling berhadapan, sementara Bulan dan Si Kembar mengambil posisi berdiri di belakang Mavis. Mereka diam dan tenang, Earl Edward sendiri sedikit terkejut awalnya, ternyata pria muda dihapannya ini benar-benar seorang tuan yang dilayani oleh ketiga iblis itu. Dia tahu latar belakang Mavis adalah Pangerang Asta, tapi dia masih saja terkejut karena yang sedang dibicarakan di sini adalah pelayan iblis! Raja Cornelius atau penguasa dari kerajaan manapun bahkan tidak mempunyai hal semacam itu!

I'M THE NECROMANCER KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang