Prolog

2.8K 655 1.3K
                                    

New York, Amerika Serikat

"Kerja bagus, Kim!" Sang sutradara tampak senang melihat hasil pemotretannya.

Setelah itu, Emma-- selaku manajer Kim langsung menghampirinya dan memberikan minuman.

Kimberly Watson, siapa yang tidak mengenalnya? Pewaris tunggal keluarga Watson. Namanya semakin melambung setelah menjadi model terkenal yang wajahnya selalu muncul di majalah maupun televisi. Ia termasuk model paling di banggakan di agensinya. Selalu mendapat tawaran kerja sama menjadi brand ambassador, model sampul majalah, iklan dan masih banyak lagi.

Popularitas Kim tidak perlu diragukan, setiap brand yang memakai Kim sebagai modelnya sudah pasti akan habis terjual.

Kim sudah berada di ruang ganti, ia langsung mengganti pakaian yang tadi digunakannya untuk pemotretan.

Selesai berganti pakaian, Kim menemui Emma.

"Apa jadwalku selanjutnya?" tanya Kim.

Emma membuka jurnal dan melihat jadwal Kim.

"Untuk hari ini sudah selesai. Aku akan mengatur kembali jadwalmu untuk besok."

Kim mengangguk. "Kalau begitu aku akan pergi, sudah ada janji dengan seseorang."

"Ingat! Cari tempat yang sulit di jangkau oleh wartawan, dan jangan lupa memakai penyamaran." Emma memperingatkan, ia tidak ingin kejadian dulu terulang kembali. Saat Kim terluka akibat papparazi yang terlalu antusias ingin mewawancarai Kim.

"Jangan khawatir, aku bisa mengatasinya." Kim mengambil kunci mobil dan langsung beranjak dari tempat pemotretannya.

*****

| Vaniero's Pasticceria & Caffe

Kim tiba di tempat yang sudah ia janjikan untuk bertemu, ternyata mereka sudah ada disana. Duduk menunggunya.

Kim duduk di kursi yang berhadapan dengan kedua sahabatnya.

Ya! Kim menemui Leon dan Edward. Mereka bertiga bersahabat sejak kecil, saling mengenal karena orang tua mereka adalah partner bisnis.

Leon Alexander, pewaris Alexander Group yang namanya dikenal setelah berhasil membuat jaringan bisnis kembali dengan mengungkap peluang akuisisi potensial serta menjalin hubungan baik saat menghadiri acara besar perusahaan. Di usianya yang masih muda, Leon sudah mendapat pandangan positif dari orang-orang.

Edward Smith, berbeda dari kedua sahabatnya. Edward lebih memilih jalannya sendiri dan tidak mau terlibat dalam urusan bisnis keluarganya. Ia hanya ingin menghabiskan waktu sampai menemukan apa yang diinginkannya. Edward terkenal sebagai playboy setelah berhasil mengencani banyak gadis dari kalangan atas. Itu sebabnya Edward juga tak kalah populer dari Kim dan Leon.

"Pasti ada alasan kalian ingin menemuiku disini, kita biasanya bertemu di tempat biasa." Kim membuka kacamata hitamnya, menatap Leon dan Edward.

Edward menyesap minumannya. "Tidak ada alasan khusus, kita sudah lama tidak bertemu. Kurasa ini waktu yang tepat."

"Kalian beruntung karena jadwalku selesai lebih awal." Kim mengambil potongan steak dan memakannya.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now