Chapter 34 : Revealed

295 44 0
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

William duduk berhadapan dengan Livy, ia sebenarnya cukup terkejut dengan kedatangan Livy yang tiba-tiba tanpa memberitahunya.

"Kau ingin membicarakan apa dengan Ayah?" tanya William.

Livy memusatkan tatapan pada William, ia sudah merencanakan semuanya sangat matang. Ia harus bisa kali ini, setidaknya ia harus mendapat kekuatan untuk bisa melawan Kim.

"Aku ingin jabatan yang lebih tinggi di kantor.

William menaikkan kedua alisnya, mencoba mencerna ucapan Livy.

"Kenapa tiba-tiba kau meminta hal itu?"

"Aku sudah memikirkannya, sejak aku masuk ke rumah ini, semuanya selalu berada di atas kendali Kim. Aku juga ingin memiliki posisi yang sama dengan Kim, seperti ucapan Ayah yang mengatakan kalau kami adalah saudara. Bukan hal yang sulit untuk menyamakan kedudukanku dan Kim, bukan?" jawab Livy, jujur ia memiliki harapan besar kalau ayahnya akan mengabulkan permintaannya, karena selama ini ia sudah cukup banyak mengalah dengan Kim.

"Ayah tahu, tapi memberikan posisi tinggi padamu bukanlah hal yang mudah."

"Apa sulitnya? Ayah yang punya perusahaan, sudah jelas Ayah punya wewenang tinggi atas itu. Aku hanya meminta ini saja, tapi Ayah sepertinya sangat sulit mengiyakan permintaanku." Livy meremas kedua tangannya, ia mulai takut segalanya akan berbeda seperti perkiraanya.

"Semuanya bukan berarti hanya atas wewenang Ayah saja, terlebih kau baru bergabung. Untuk memberikan posisi tinggi padamu, maka pendapat dewan direksi sangat penting untuk ini, mereka tidak mungkin memberikan suara pada seseorang yang kinerjanya belum mereka lihat sendiri. Maka dari itu, kau harus menunjukkan bahwa kau pantas ada di posisi tinggi juga, maka mereka akan mudah menyetujuinya." jelas William, ia bingung dengan permintaan Livy yang terkesan sangat tiba-tiba seperti ini. Padahal yang ia tahu, Livy tidak pernah memaksakan kehendaknya.

Livy menghela napasnya, rencana pertamanya gagal total. Ia pikir dengan menemui William akan memudahkan jalannya untuk mencapai yang ia inginkan, nyatanya ia harus kembali bekerja keras hanya untuk berada di posisi yang sama dengan Kim.

"Aku mengerti, semuanya pasti karena aku tidak memiliki banyak talent seperti Kim. Aku hanya gadis biasa yang sangat beruntung bisa menjadi bagian dari keluarga Watson, tapi mau bagaimana lagi. Rasa sayang Ayah sudah pasti lebih besar pada Kim dibandingkan aku."

"Ada apa denganmu, Livy? Bukan begitu-"

"Maaf karena sudah mengganggu waktu istirahat Ayah, aku akan mencari cara sendiri untuk masalahku sekarang."

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now