Chapter 9 : Privacy

709 352 224
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Suasana di meja makan tampak mencekam, aura Kim seakan mendominasi ruangan itu. Jangan lupakan tatapan tajamnya yang ia tujukan untuk Livy setelah melihat adegan masak-masak yang cukup memuakkan baginya. Belum lagi, Leon juga ikut bergabung atas permintaan William.

Kim baru saja tiba di rumah setelah menyelesaikan jadwalnya yang cukup padat. Ia tidak melihat ada tanda-tanda keberadaan seseorang di sana, Kim mencoba berjalan lebih jauh hingga terdengar suara tawa dari dapur.

Kakinya berjalan menuju sumber suara, dan ia melihat Livy dan Leon memasak sambil tertawa bersama, seakan mereka sudah saling mengenal.

Tanpa pikir panjang, dengan suaranya yang amat lantang membuat dua orang itu menoleh.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Leon yang menyadari hal itu segera mendekati Kim, tapi gadis itu pergi tanpa sempat mendengarkan ucapannya.

"Kim, bagaimana pekerjaanmu?" tanya William, ia mencoba membuka percakapan.

"Lancar," balasnya singkat.

Leon yang melihat itu hanya diam, sesekali ia menatap Livy sambil mengangguk seakan berkata kalau 'semuanya akan baik-baik saja.'

"Lain kali kau tidak perlu memasak seperti ini lagi, aku lebih suka makanan seperti biasa." Kim menatap Livy dengan intens, nada bicaranya ia terlihat tidak menikmati makan malam ini.

Livy menunduk. "Aku pikir kau akan menyukainya, aku terlalu antusias ingin makan bersama keluarga-"

"Aku tidak merasa memiliki anggota keluarga baru."

"Kim!" William berdiri, ucapan Kim menurutnya sudah melewati batas.

Prang!

"Jangan membentakku hanya demi membelanya!" Emosinya pun ikut terpancing, ia bahkan melempar gelasnya hingga menimbulkan suara pecahan yang cukup keras.

Leon hendak memegang lengan Kim dan langsung di hempas kasar oleh gadis itu.

"Ayah seakan memperjelas kalau dia memang lebih berarti dibandingkan aku."

"Ayah tidak bermaksud-"

"Nikmati makan malam kalian." Kim meninggalkan meja makan tanpa mendengarkan penjelasan ayahnya terlebih dahulu.

*****

Kim duduk termenung di kursi taman, kepalanya terasa pusing akibat pertengkaran kecil itu. Seharian ini ia harus disibukkan dengan pemotretan dan sampai di rumah emosinya harus kembali terpancing.

Seseorang duduk di sampingnya, Kim sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Leon. Ia yakin pria itu akan menasehatinya kali ini.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now