Chapter 35 : Emotional

337 47 5
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Kim duduk dengan tangan bergetar setelah mendengar pengakuan wanita di depannya, ternyata wanita yang tidak sengaja ia tabrak tempo hari adalah ibunya Livy, pantas ia merasa tidak asing dengan wajah itu.

Kim mendatangi sebuah taman karena mendapat pesan dari nomor tidak dikenal, alangkah terkejutnya saat ia mengetahui semuanya. Selama ini ia bersusah payah mencari keberadaan ibunya Livy, tapi wanita itu sendiri sudah lebih dulu menunjukkan keberadaannya.

"Tolong maafkan aku..."

"Maaf? Hah ... Berani sekali anda meminta maaf setelah menjadi penyebab dari kematian ibuku!" Kim menatap nyalang Lauren, ia tidak habis pikir wanita itu bisa dengan mudahnya meminta maaf untuk hal sebesar ini.

"Aku tahu, semua itu membuatku merasa bersalah. Aku terlalu egois saat itu, sekarang aku sudah mendapatkan karmanya," ucap Lauren terisak, setelah memantapkan hati, ia sendiri mengirim pesan pada Kim dengan mengambil nomor gadis itu dari ponsel Livy.

"Bahkan penderitaan anda belum setara dengan yang ibuku alami, ibuku merasa sangat terhina akibat perselingkuhan kotor anda dan ayahku. Ibuku menderita bahkan di saat-saat terakhir hidupnya!" Kim berteriak, air matanya menetes saat kembali mengingat bagaimana dengan sangat tragis ibunya meninggal tepat di depan matanya.

Lauren memegangi dadanya, melihat Kim menangis membuat hatinya teriris. Akibat perbuatannya, ia harus membuat seorang anak kehilangan ibunya, ia membuat seorang anak membenci ayahnya. Semua itu sangat menyesakkan bagi Lauren.

"Anda dengan tidak tahu malunya tetap mempertahankan hubungan terlarang itu, anda itu seorang wanita, seharusnya anda bisa memahami perasaan wanita lain, bukannya merebut milik orang lain!" Kim menjeda, "sekarang pun, putri anda mengikuti jejak ibunya."

"Apa maksudmu?" tanya Lauren bingung.

Kim tersenyum sinis, ia jelas tidak akan percaya jika wanita dihadapannya ini tidak tahu apapun.

"Putri anda berniat merebut tunanganku!"

Lauren memundurkan langkahnya, tidak percaya atas ucapan Kim barusan. Livy merebut tunangan Kim? Putrinya melakukan itu?

"Memang benar kata pepatah, kalau buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anda sendiri yang mewarisi sifat itu padanya. Dengan tidak tahu dirinya, wanita itu berniat mengambil apa yang saya punya."

Dada Lauren semakin sesak mendengarnya, rasanya sakit saat harus mengetahui segalanya dari orang lain.

"Maafkan aku dan putriku."

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now