Chapter 28 : Decision

313 51 16
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya William sembari menatap kedua putrinya.

Mereka berkumpul di ruang keluarga untuk menyelesaikan permasalahan yang masih menyisakan tanda tanya, William duduk bersampingan dengan Livy, sementara Kim di depan mereka.

Kim memusatkan tatapannya pada Livy yang sejak tadi hanya menundukkan kepalanya.

"Sudah kukatakan kalau dia" tunjuknya pada Livy, "menyukai tunanganku."

William mengalihkan tatapannya pada Livy. "Apa itu benar, Livy?"

Livy mengangkat kepalanya dan menggeleng.

"Kim sudah salah paham padaku, aku memang mengatakan menyukai Leon tapi hanya sebatas mengagumi. Selama ini aku tidak punya seseorang untuk tempat bicara, hingga Leon datang menawarkan pertemanan padaku, dia sangat baik mau mendengarkan keluh kesahku, apa salah aku mengagumi pria baik seperti dirinya?" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Bohong! Pintar sekali kau memutar balikkan fakta." Kim berdiri, ia tidak terima atas perkataan Livy yang jelas berbanding terbalik dengan yang ia dengar saat itu.

"Aku tidak pernah berniat merebut Leon darimu, Kim. Kau salah paham atas perkataanku."

"Kurang ajar!"

Kim baru saja akan melayangkan tangannya, tapi terhenti oleh suara lantang ayahnya.

"Kim! Ayah mengajak kalian kemari untuk menyelesaikan masalah, bukannya menambah permasalahan yang ada."

Kim menurunkan tangannya, kembali duduk. Ia begitu membenci situasi di mana ayahnya begitu peduli terhadap Livy, yang ada dipikirannya saat ini kalau Livy tidaklah sebaik yang terlihat.

"Baiklah, aku sudah cukup lelah dengan semua ini. Jika Ayah memang tidak ingin terjadi pertikaian kembali antara kami, suruh dia segera angkat kaki dari rumah ini."

Livy mengangkat kepalanya mendengar ucapan Kim, jantungnya berdetak lebih cepat karena belum mendengar keputusan apa yang akan diambil William. Tentunya ia tidak akan siap jika harus meninggalkan rumah ini.

William memijat kepalanya yang sedikit pusing, ia tidak tahu langkah apa yang harus diambilnya.

"Bagaimana mungkin Livy pergi dari sini? Ayah mohon jangan egois seperti ini, Kim. Livy sudah jujur kalau dia tidak ada niat untuk merebut Leon darimu."

"Aku egois? Seharusnya Ayah berkaca lebih dulu sebelum mengucapkan itu padaku. Kalau dulu Ayah tidak egois, aku tidak mungkin seperti ini."

Ambitious Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang