Chapter 45 : Happiness?

406 61 11
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Kim duduk dengan diam yang berhadapan langsung dengan Leon di seberang meja. Kim sendiri tidak mengetahui apa tujuan Leon menemuinya di saat seperti ini, bahkan pria dihadapannya itu seperti tidak memiliki sedikitpun rasa bersalah.

"Apa harus seperti ini?" tanya Leon, matanya menyorot jelas ke arah Kim yang sepertinya enggan untuk menatapnya.

Kim menyunggingkan senyum kecil, ia tidak perlu bertanya lagi alasan itu. Karena ia sudah tahu sekarang, Leon sudah menentukan pilihannya.

"Yang aku katakan adalah kebenaran, walau aku mencintaimu sekalipun, tidak akan membuatku menjadi iba atau kasihan. Karena kau dan Livy memang pantas mendapatkannya." balas Kim tak merasa terintimidasi sama sekali.

"Kau bisa saja mengatakan kalau aku memang berselingkuh, hanya saja, menyebut nama Livy di depan para wartawan itu sangat keterlaluan, Kim."

"Aku tidak menyangka kalau wanita itu bisa mencuci otakmu sampai seperti ini, Leon. Bahkan kau rela menanggung malu hanya demi membelanya, aku bahkan ragu kalau kau memang Leon yang kukenal." cibir Kim, walau hatinya terasa sakit melihat jelas bagaimana Leon berusaha melindungi Livy, ia harus tetap menunjukkan wajah bersahajanya agar tidak terlihat lemah.

"Aku mengakui yang kulakukan salah, tapi perasaan tidak bisa ditebak. Aku sendiri tidak tahu kapan diriku mulai mencintai Livy, semua yang ada di dalam dirinya tidak pernah aku dapatkan darimu."

Kim menahan agar air matanya tidak jatuh, kata-kata Leon barusan sangatlah keterlaluan baginya.

"Kau pria paling brengsek yang aku tahu, setelah apa yang kuberikan padamu, seperti inikah perlakuanmu padaku?!" pikirannya kembali melayang di mana kejadian saat ia menyerahkan tubuhnya untuk pria yang dicintainya, tapi nyatanya cintanya tak berbalas.

Leon tidak membalas ucapan Kim, bagaimanapun ia sendiri ikut andil saat kejadian malam itu.

Kim berdiri dari duduknya, berjalan ke arah meja kerjanya sambil membuka laci dan mengambil sebuah berkas lalu melemparnya dihadapan Leon.

"Aku memutus kontrak kerjasama antara perusahaan kita. Apapun yang menyangkut Alexander Group tidak lagi ada sangkut pautnya dengan Watson Group, aku juga akan menarik dana yang pernah dikeluarkan ayahku untuk membantu keuangan perusahanmu."

Leon berdiri, menghela napas. Walau bagaimanapun, ia tidak bisa menuntut apa-apa karena semuanya memang konsekuensi yang harus ia terima akibat perbuatannya.

"Apa kau sudah benar-benar memikirkannya? Kau tidak bisa membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan kita."

"Kenapa tidak? Aku yang memegang kendali, dengan berakhirnya hubungan kita, maka kerja sama antara perusahaan kita juga putus." Kim menjeda, "kau boleh keluar sekarang, karena aku tidak mau berurusan denganmu ataupun kekasihmu lagi."

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now