Chapter 27 : Disappointed

333 59 12
                                    

*****

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

*****

Livy turun dari mobil dibantu oleh William, ia baru saja diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Untungnya tidak ada luka serius kecuali pelipisnya yang sedikit diperban. Ia berjalan pelan hingga sampai di pintu utama.

Bruk!

Livy begitu terkejut ketika melihat kopernya di dorong keluar oleh para pelayan, baru saja akan membuka suara, siluet yang dikenalnya muncul dari dalam.

"Pergi dari rumahku sekarang juga," titahnya lantang sambil melipat kedua tangannya.

"Apa-apaan ini, Kim?!" William yang melihat itu tentu tidak tinggal diam, Kim tidak bisa melakukan ini tanpa sepengetahuannya.

"Aku mengusirnya, apa perkataanku kurang jelas?"

"Livy adalah saudaramu, kau tidak bisa melakukan ini di saat kaulah penyebab dia sampai masuk rumah sakit!"

Kim menatap ayahnya tidak percaya, ia semakin yakin kalau Livy pasti sudah meracuni otak William hingga seperti ini.

"Jangan menyebut kata saudara padaku, bahkan darah kotor di dalam tubuhnya itu sangat menjijikkan bagiku!"

Plak!

Satu tamparan berhasil mendarat sempurna di pipinya, Kim tersenyum getir sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

"Kim..."

William sadar apa yang baru saja ia lakukan, pertama kalinya ia main tangan pada putrinya sendiri, darah dagingnya. William berusaha mendekati Kim, tapi gadis itu sudah lebih dulu menghindarinya.

"Ayah menamparku hanya karena dia?"

"Kim, tolong-"

"Jangan mendekat!" Kim menjauh ketika William berusaha mendekatinya, hatinya sudah benar-benar sakit kali ini. Mungkin ia masih bisa menahan jika hanya dituduh, tapi kali ini ayahnya sampai melayangkan tangan padanya dan itu hanya demi Livy. Kim bahkan tidak dapat berpikir jernih sekarang.

Tanpa bicara, Kim berjalan mendekati Livy dengan sorot mata penuh kebencian.

"Kau adalah orang paling licik yang pernah kutemui, tidak tahu diri dan sangat manipulatif!"

"Aku bukan orang seperti itu, jaga bicaramu padaku." belanya, tentu Livy merasa tidak terima dengan ucapan Kim barusan. Ia sadar untuk tidak terlalu lemah, karena itu sama saja akan membuat dirinya semakin terinjak-injak.

Ambitious Girl (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant