Ia benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya.
***
Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai.
Hidupnya yang dipenuhi kemewa...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
*****
Paginya, Kim sedang sarapan bersama ayahnya. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar, tidak ada yang mencoba untuk membuka obrolan.
Seperti biasa, Kim sarapan hanya dengan sandwich dan susu. Ia benar-benar harus menjaga bentuk tubuhnya, karena banyaknya jadwal pemotretan yang mengharuskan Kim mengenakan pakaian terbuka. Terutama di bagian perut.
Ponsel Kim berdering, sebuah panggilan masuk. Kim melihat si penelepon dan langsung mengangkatnya.
"Kau dimana? Kami semua sudah menunggumu." tanya Emma di seberang telepon.
"Aku akan sampai dalam 15 menit."
Pip
Kim mematikan sambungan telepon secara sepihak, ia segera meminum susu di gelasnya sampai habis dan bersiap pergi.
"Apa kau akan kembali bekerja?" tanya William, ia merasa putrinya lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Kembali hanya untuk beristirahat.
"Jadwalku sangat padat hari ini, sepertinya aku akan pulang larut."
"Ayah sudah jarang melihatmu berada di rumah, apa kau tidak bisa meluangkan sedikit waktu hanya untuk berbincang dengan ayah?"
Kim menatap ayahnya. "Bukankah ayah juga selalu sibuk? Pekerjaan, perjalanan bisnis, rapat, dan masih banyak lagi. Aku hanya mencoba menghilangkan kesepian dengan bekerja. Apa itu salah?"
William terdiam, perkataan putrinya memang benar. Ia selalu sibuk dengan pekerjaannya, sampai melupakan kalau putrinya pasti membutuhkan perhatiannya.
"Sudahlah, aku harus pergi sekarang." Baru saja sampai di depan pintu, Kim berbalik.
"Ada sesuatu yang tertinggal, Nona?" tanya Alberta, pelayan yang sudah cukup lama bekerja di keluarga Watson.
"Pastikan ayah berangkat setelah menghabiskan sarapannya."
Alberta mengangguk. "Nona tenang saja, saya bisa menanganinya."
Tanpa mengucapkan apapun lagi, Kim langsung pergi dengan mobilnya.
*****
Saat tiba, Kim langsung dibantu penata rias dan designer. Make-up yang natural membuat aura Kim semakin fresh.
Hari ini Kim mendapat tawaran menjadi model dari sebuah brand pakaian dalam ternama di New York. Bayaran yang diterima Kim tentu saja bernilai sangat fantastis.
