Chapter 26 : Friendship

312 56 5
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Bagaimana keadaanmu?" tanya William cemas, ia cukup khawatir ketika melihat perban di dahi Livy.

Livy tidak langsung menjawab, ia sempat berpikiran kalau Kim sudah memberitahukan segalanya pada William, dan sepertinya ayahnya itu belum mengetahui apa-apa mengenai kejadian semalam.

"I'm fine, Dad. Hanya luka kecil, dan kumohon jangan menyalahkan Kim atas apa yang terjadi. Aku yakin Kim tidak sengaja melakukannya."

William menggenggam tangan Livy, mengelus rambut putrinya itu.

"Kau benar-benar memiliki hati seperti malaikat, persis seperti ibumu."

Livy memaksakan untuk tetap tersenyum, jujur ia merasa tidak nyaman karena harus memutar balikkan fakta, dan ini memang harus ia lakukan. Pada akhirnya, Livy memilih untuk bertahan dan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya juga.

"Bagaimana kalau Ayah menyuapimu? Kau pasti lapar, 'kan?"

William baru saja akan mengambil mangkuk berisi bubur untuk Livy, tapi tangannya ditahan.

"Sebaiknya Ayah pulang dan beristirahat, lihat kantung mata ayah bahkan terlihat jelas. Aku tidak mau kalau Ayah sampai drop hanya karena menjagaku di sini. Lagipula aku bisa meminta bantuan suster jika memerlukan sesuatu." saran Livy, ia tentu tidak akan tega membiarkan ayahnya tetap di rumah sakit, sementara kondisi kesehatan William sendiri belum cukup pulih. Terlebih, tidak terlalu baik bagi seseorang seusia William berlama-lama di rumah sakit.

"Tapi Ayah akan sangat khawatir jika tidak di sini. Siapa lagi yang akan mengunjungimu kalau bukan Ayah? Kim sudah pasti tidak akan pernah mau datang kemari." sela William, sebenarnya memang cukup lelah tapi ia tidak akan tenang meninggalkan Livy sendiri tanpa ada yang menemani.

"Paman tidak perlu khawatir, aku akan menemani Livy di sini."

Livy dan William mengalihkan tatapan mereka ke arah sumber suara, ternyata Leon berdiri di depan pintu sambil tersenyum.

Leon berjalan ke samping ranjang Livy, ditaruhnya keranjang buah yang baru saja ia beli sebelum ke rumah sakit.

"Sebenarnya aku mendengar tentang kejadian yang terjadi dari Alberta, itu sebabnya aku langsung kemari," jelasnya, "juga, paman tidak perlu khawatir tentang Livy. Aku akan menjaganya, jadi paman bisa beristirahat."

"Apa Kim mengetahui kau kemari?" tanya William, ia hanya khawatir sikap tempramental Kim akan semakin menjadi-jadi bila mengetahui Leon menemui Livy.

Ambitious Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang