*****
Prang!!!
Kim menghancurkan semua barang-barang di kamarnya hingga berantakan memenuhi seluruh ruangan, ia menangis menumpahkan rasa sakitnya akibat pengkhianatan yang dilakukan Leon dibelakangnya. Ia mengabaikan gedoran berungkali yang dilakukan Emma.
"Kim, buka pintunya! Jangan pernah melakukan hal bodoh karena hal ini." teriak Emma dari luar pintu, ia tentu tidak akan tinggal diam melihat kondisi Kim setelah kabar tentang Leon dan Livy yang tidur bersama sampai ke telinganya.
"Pergilah! Aku sedang tidak ingin diganggu." usir Kim bersamaan dengan tubuhnya yang jatuh terduduk. Ia bahkan tidak merasakan sakit ketika beberapa pecahan kaca menggores kulitnya.
"Kau tahu? Jangan menyakiti dirimu sendiri, Kim. Kumohon..." bujuk Emma meyakinkan agar Kim tidak melakukan hal di luar batas.
Kim tertawa mendengar ucapan Emma, lantas menatap nanar foto pertunangannya yang sudah hancur berkeping-keping.
"Jika kau di posisiku, apa kau masih bisa tenang saat tahu calon suamimu tidur dengan wanita lain saat hari pernikahan hampir saja tiba?"
Emma terdiam, otaknya memikirkan kemungkinan yang mungkin saja terjadi jika posisi mereka dibalik. Mungkin Emma akan memilih mengakhiri hidupnya daripada merasakan sakit yang teramat dalam.
"Kau benar. Tidak akan ada wanita yang baik-baik saja jika ada di posisimu," ucap Emma.
Kim kembali menangis, sungguh hal yang paling ia takutkan akhirnya terjadi pada dirinya sendiri. Ia yang sudah begitu yakin kalau kisahnya tidak akan seperti mendiang ibunya, tapi semua berbanding terbalik. Kim menatap laci meja riasnya, mengambil sebuah botol obat dan mengeluarkan semua isinya. Sedetik kemudian, Kim meminum pil itu secara bersamaan. Seketika itu pula tubuhnya ambruk, bersamaan dengan pintu yang terbuka akibat di buka paksa.
"KIM!!!"
*****
Leon mendatangi rumah sakit segera, setelah mendengar bahwa Kim tidak sadarkan diri. Ia berusaha mendekat dan langsung dihadang oleh Edward yang melemparkan tatapan tidak suka padanya. Ia tidak perlu bertanya arti tatapan itu, Edward pasti sudah mengetahuinya.
"Untuk apa kau kemari?" tanya Edward dingin, ia sendiri sudah mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dan tidak habis pikir kenapa Leon bisa melakukan itu. Hal yang selama ini ditakutinya akhirnya terjadi. Leon benar-benar menghancurkan persahabatan mereka.
Melihat keadaan itu, Emma dan Vincent segera berpamitan untuk memberi privasi pada dua pria itu.
"Bagaimana keadaan Kim?"
"Kau masih berani bertanya keadaannya setelah apa yang kau lakukan padanya. Paman Will masuk rumah sakit dan sekarang Kim! Apa kau bahkan tidak punya hati nurani untuk membuat ayah dan anak terluka karena perbuatanmu?!" Edward berteriak melampiaskan kekesalannya, ini sangat jarang ia lakukan karena selama persahabatan mereka, ialah yang menjadi sumber humor di antara ketiganya. Untuk hal ini, saat Kim tersakiti oleh Leon, maka Edward tidak akan diam saja.
YOU ARE READING
Ambitious Girl (END)
ChickLitIa benci menjadi biasa saja, kesempurnaan merupakan hal yang sangat ia sukai. Baginya, kegagalan tidak akan pernah ada dalam kehidupannya. *** Kimberly Watson, gadis yang sangat berambisi agar segala tujuannya tercapai. Hidupnya yang dipenuhi kemewa...