Chapter 1 : Bad Day

1.6K 620 1K
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Mau berkencan denganku?" David-- pria tampan yang juga populer di kalangan mahasiswi. Ia sudah lama merencanakan ini, dan waktunya sekarang.

Kantin Universitas Columbia kini sangat ramai, mereka berdesakan hanya untuk melihat David mengutarakan perasaannya di hadapan Kim.

Kim tersenyum manis, jenis senyuman yang mampu melumpuhkan pria manapun.

"Apa yang bisa aku dapatkan jika berkencan denganmu?" Kim menatap David, ia jelas sudah mengenal pria dihadapannya ini. Lahir di keluarga konglomerat, dan pernah bekerja sama dengan bisnis keluarga Watson.

"Apapun yang kau inginkan." David tanpa ragu mengatakannya.

Para mahasiswi yang melihat itu dengan cepat mengeluarkan ponsel dan merekamnya. Bagaimana tidak? Kimberly Watson dan David Anderson bisa menjadi trending topic jika mereka benar-benar menjalin hubungan.

Kim melihat sekelilingnya yang sudah terlihat seperti wartawan pencari berita, ia suka menjadi bahan perbincangan banyak orang. Itu menjadi kesenangan tersendiri baginya.

"Aku bisa memiliki segalanya, dan untuk saat ini aku tidak berniat untuk menjalin hubungan khusus dengan seorang pria. I'm sorry." Kim berdiri, dan langsung meninggalkan David yang terdiam setelah mendengar jawabannya.

Banyak yang berbisik-bisik, melihat bagaimana cara Kim menolak David benar-benar miris.

"Oh, Shit!"

*****

"Astaga! Apa kau melihat bagaimana Kim menolak David?" Olivia masih membayangkan cara Kim bisa dengan mudah menolak pria kaya.

Gadis yang sedang membaca bukunya harus terganggu akibat suara yang ditimbulkan oleh sahabatnya.

"Biarkan itu menjadi urusannya sendiri, akan lebih baik orang seperti kita tidak perlu membicarakan para orang kaya seperti mereka."

Livy-- seorang gadis beruntung yang bisa mendapatkan beasiswa di universitas terkenal, New York. Ia tidak begitu suka mencampuri urusan orang lain, menurutnya itu akan sia-sia dan lebih baik menghabiskan waktu untuk hal yang berguna.

Hidup dengan penuh kesederhanaan membuat Livy tahu bahwa semuanya butuh perjuangan. Itu sebabnya ia tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa belajar dan menjadi sukses seperti keinginannya.

Livy tidak terlalu pandai bergaul, ia hanya dekat dengan beberapa teman. Sahabatnya hanya satu, Olivia. Berteman sejak kecil membuat mereka berdua sudah terlihat seperti kakak- beradik.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now