Chapter 40 : Topic of Conversation

322 46 1
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Livy baru saja memasuki lobi kantor, tapi aura yang berbeda dapat langsung dirasakannya. Terlihat jelas dari banyaknya karyawan yang sejak tadi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tanpa menghiraukan tatapan orang-orang, Livy berjalan mendekati meja kerjanya dan tersenyum melihat Anna yang sedang berkutat di depan layar laptop.

"Hai. Maaf karena aku tidak masuk kerja beberapa hari ini, kau-"

Brak!

Livy terkejut ketika melihat Anna melempar banyak berkas di mejanya, bahkan tatapan Anna persis seperti karyawan yang lainnya. Ia tidak tahu apa yang terjadi hingga Anna bisa berubah drastis seperti sekarang.

"Ada apa ini? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Livy bingung.

"Kau pikir siapa dirimu bisa berbuat seenaknya tanpa ada kabar apapun? Karena ulahmu, semua pekerjaanku harus terkendala hanya untuk mengerjakan semua berkas-berkas milikmu yang bahkan belum ada satupun yang selesai! Apa karena kau anak pemilik perusahaan ini, kau bisa bertindak seenaknya, begitu?!" Anna melempar tatapan tidak suka pada Livy.

Livy yang mengerti arah pembicaraan pun merasa bersalah, ia sudah membuat Anna harus menangani pekerjannya juga padahal wanita itu juga memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.

"Maafkan aku, sungguh aku tidak berniat sengaja melakukan itu."

"Sudahlah, permintaan maaf itu sudah tidak ada gunanya. Akan lebih baik dari sekarang, kau tidak perlu berbicara banyak lagi padaku, karena aku sudah muak denganmu."

"Maksudmu?"

"Kau ini pura-pura bodoh atau bagaimana?! Kupikir tidak ada salahnya berteman denganmu, tapi aku sungguh tidak menyangka kalau kau menggoda tunangan saudara tirimu sendiri. Ternyata rumor yang beredar tentang ibumu merusak pernikahan orang lain itu benar, aku bahkan sangat terkejut ketika tahu kau juga berniat merebut sesuatu yang bukan milikmu." Anna menyunggingkan senyum merendahkan pada Livy, menatap wanita itu dari atas sampai bawah. Ternyata ia sudah tertipu dengan wajah polosnya itu.

Livy memusatkan tatapannya pada Anna, berusaha mencerna kata-kata Anna barusan. Sampai ia menemukan titik terang, di laptop Anna terpampang jelas video saat ia dan Leon berciuman dengan posisi Livy di atas tubuh Leon.

Livy menggeleng keras, "itu tidak benar! Aku tidak melakukannya, kau bisa mempercayaiku."

"Berhenti bersandiwara, Livy. Lebih baik mulai sekarang kau tidak bicara apapun padaku lagi terkecuali tentang pekerjaan. Aku tidak akan mau berteman dengan seseorang sepertimu, bahkan videomu itu sudah tersebar dan ditonton seluruh karyawan di kantor ini. Memalukan!" Anna langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

Ambitious Girl (END)Where stories live. Discover now